REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap, Jawa Tengah, mengingatkan warga di pesisir selatan Jawa Tengah untuk mewapadai terjadinya gelombang tinggi selama beberapa hari terakhir. Termasuk kemungkinan terjadinya bencana rob, mengingat gelombang tinggi kerap diikuti dengan gelombang pasang air laut.
''Ketinggian gelombang laut di selatan Jawa bisa mencapai 4-5 meter. Gelombang laut setinggi itu tidak hanya membahayakan aktivitas pelayaran, tapi juga bisa menimbulkan rob di kawasan pantai selatan,'' jelas Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Selasa (26/5).
Menurutnya, bencana berupa rob atau genangan air laut hingga wilayah daratan di pesisir, biasanya memang terjadi pada saat gelombang pasang. Rob bahkan akan terasa lebih signifikan, bila diikuti gelombang tinggi.
''Kondisi ini, biasanya terjadi pada masa peralihan musim. Kebetulan pada Mei-Juni ini, memang sedang berlangsung masa pancaroba, peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau,'' kata dia.
Senin (25/5), sebagian wilayah pesisir Cilacap juga sudah mengalami rob. Namun bencana ini lebih dirasakan warga tang tinggal di wilayah sekitar Laguna Segara Anakan, terutama di tiga desa wilayah Kecamatan Kampung Laut, antara lain Desa Klaces, Panikel, dan Ujung Alang.
Menurut Camat Kampung Laut, Asep Kuncoro, banjir rob muli terjadi pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB. ''Meski air laut masuk ke perumahan, namun genangan air tidak terlalu tinggi sehingga tidak ada warga yang mengungsi,''ujarnya.
Ia juga menyebutkan, banjir rob merupakan bencana yang terjadi hampir setiap tahun pada masa peralihan musim. ''Biasanya, rob juga tidak berlangsung lama dan tidak terlalu tinggi,'' katanya.