REPUBLIKA.CO.ID,
CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor Jawa Barat mengumumkan bahwa tidak ditemukan atau nihil kasus baru Covid-19 pada dua hari lebaran 1441 Hijriah, pada Ahad (24/5) dan Senin (25/5). "Tidak ada tambahan kasus positif baru, sembuh maupun meninggal," kata Bupati Bogor Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/5) malam.
Nihilnya kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bogor selama dua hari berturut-turut ini juga sempat terjadi pada Rabu dan Kamis (21/5). Padahal, saat itu angka penularan Covid-19 di tingkat nasional sedang mengalami peningkatan tertinggi selama pandemi.
Hingga Senin (25/5) malam, ada sebanyak 180 pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor. Sebanyak 40 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, dan 12 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Di samping itu Pemkab Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.534 orang dalam pemantauan (ODP). Ada 1.301 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.488 pasien dalam pengawasan (PDP), 1.112 di antaranya sudah selesai diawasi.
Ade mengatakan, dari 1.112 PDP yang sudah selesai diawasi, ada sebanyak 84 pasien yang meninggal sebelum dinyatakan positif ataupun negatif Covid-19 melalui hasil swab. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan, 180 pasien Covid-19 itu berdomisili di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Dari 19 kecamatan, Gunung Putri merupakan wilayah dengan pasien Covid-19 terbanyak, yakni 30 orang. Kemudian wilayah terbanyak kedua yaitu Kecamatan Cileungsi, 25 orang.