Senin 25 May 2020 08:21 WIB

Saat Vladimir Putin Berbalik Melawan Bashar Assad dan Iran

Bukan Iran atau Rusia yang menentukan masa depan Suriah, tapi rakyat Suriah.

Rep: Arabnews/ Red: Elba Damhuri
Bashar Al-Assad: Boneka Iran?
Foto:

Moskow khawatir akuisisi Iran atas pelabuhan Latakia dan pembangunan rel kereta api yang melintasi Suriah dan Irak akan memutus pangkalan utamanya di Hmeimim dan malah memfasilitasi pengiriman senjata ke milisi yang didukung Iran, menghambat kemampuan Rusia untuk mengendalikan urusan-urusan Suriah.

Putin mungkin bisa memaksa Assad untuk mengundurkan diri. Namun tidak terlalu jelas apakah Rusia bisa secara berkelanjutan memaksakan penggantian ini. 

Sumber saya, bagaimanapun, menyarankan harus ada pertimbangan serius atas calon presiden dari luar rezim dan lingkaran Alawite. Tetapi upaya kudeta yang gagal bisa menelan Damaskus dalam serangan baru konflik sipil. 

Teheran lebih suka membakar semuanya daripada secara pasif menyaksikan Moskow mengeluarkan boneka-boneka Iran dari istana presiden. Militer dan Badan intelijen Suriah beroperasi dengan Korps Penjaga Revolusi Islam, namun banyak dari anggota rezim ini merasa frustrasi karena terlalu dibelenggu oleh agenda Persia yang angkuh. Kebencian pun muncul, bukan kesetiaan.

Laporan intelijen Israel menyatakan bahwa Iran dan Hizbullah telah "secara dramatis mengurangi" kehadiran militer mereka di Suriah (termasuk dua pertiga dari pasukan Quds di negara itu).

Para pejabat AS seperti utusan AS untuk Damaskus, James Jeffrey, menyimpulkan bahwa Iran tidak berniat melonggarkan cengkeramannya di Suriah. 

Dan Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia telah memperingatkan peningkatan rekrutmen baru pasukan paramiliter Iran di seluruh Suriah tenggara.

Presiden AS Donald Trump mungkin menganggap kudeta Rusia di Suriah sebagai hadiah bercabang dua: Melepaskan diktator anti-AS, sembari mengusir ribuan penasihat Iran dan Hizbullah dari Damaskus. 

Bagi Putin ---terkait tidak mungkinnya transisi di Suriah ini dilakukan dengan sempurna--- keadaan ini akan menjadi wajah tak terlupakan atas supremasi regional Rusia.

sumber : Arabnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement