REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjadi khatib usai menggelar ibadah shalat Idul Fitri 1441 Hijriah di halaman rumahnya, Ahad (24/5). Bima menyampaikan ceramah bertajuk ujian tauhid di masa Covid-19.
Sebelum menutup ceramah, Bima menyinggung mengenai situasi new normal atau normal baru di tengah pandemi Covid-19. Ke depan, dia menilai, akan ada situasi normal baru yang menyasar semua sektor.
“Mari kita yakini, di depan ada normal baru yang insya Allah barokah. Ada normal baru yang bukan hanya sekedar protokol kesehatan, social distancing, cuci tangan, dan lain-lain," kata Bima.
Nantinya, Bima mengharapkan, normal baru akan membawa banyak perubahan baru ke arah yang lebih baik. Situasi itu, diharapkan dapat memperbaiki hubungan sesama manusia (Habluminannas) dan hubungan manusia dengan Allah (Habluminallah).
"Keluarga kita yang betul-betul ada kebaruan dalam hubungan satu sama lain dan hubungan terhadap Allah SWT, insya Allah,” tutur Bima.
Pemkot Bogor telah membahas situasi normal baru dalam Focus Group Discussion (FGD). Bima menjelaskan, pihaknya berupaya untuk merumuskan kebijakan dalam menyongsong normal baru.
"Masih kita rumuskan. Kan kita belum tau new normal kapan. Tapi cepat atau lambat kita pasti berlakukan itu. Di semua bidang, ekonomi pendidikan, ibadah semua," jelas dia.
Namun, Bima mengatakan, pemberlakuan kebijakan untuk menghadapi situasi normal baru tak lantas dilakukan disegala aspek secara bersamaan. Dia mengaku, masih akan mempertimbangkan aspek yang harus didahulukan.
"Tapi berlakunya dicicil, nggak langsung sekaligus. Masih kita matangkan. Kemarin menerima masukan dari epidemiologi, dari pengusaha dari tokoh agama, dari perhotelan, pendidikan semuanya," tutur dia.