REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Banjir yang menggenangi jalandan kawasan permukiman tidak menghalangi warga Muslim di Kota Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur, menunaikan sholat Idul Fitri 1441 Hijriah pada Ahad (24 pagi. Masjid Al Khairdi kawasan Pasar Segiri, Samarinda, penuh dengan jamaah Shalat Id meski halaman dan area sekitarnya tergenanghingga setinggi lutut orang dewasa akibat banjir.
Warga yang sholat di masjid itu mengenakan masker guna menghindari penularan virus corona tipe baru penyebab Covid-19.
Sebagai bagian dari upaya meminimalkan risiko penularan virus corona, pengurus masjid menyediakan tempat cuci tangan di gerbang masjid dan mengatur barisan jamaah sedemikian rupa sehingga anggota jamaah tidak berdekatan satu sama lain. Anggota jamaah juga tidak saling bersalaman usai sholat Idul Fitri.
Samsun, warga kawasan Jalan dr Sutomodatang ke Masjid Al Khair yang lokasinya tergenang airkarena tidak banyak masjid yang menggelar sholat Idul Fitri guna meminimalkan risiko penularan Covid-19.
Pemerintah dan majelis ulama sudah menyampaikan anjuran kepada warga untuk menunaikan sholat Idul Fitri bersama keluarga inti di rumah saja guna menghindari kerumunan yang berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid-19.
"Biasanya saya sholat Idul Fitri di Masjid Islamic Center, tapi informasinya tidak menggelar sholat Idul Fitri, makanya saya ibadah di sini aja," kata Samsun.
Dia mengaku berusaha menjaga kebersihan diri dengan mengenakan masker dan membawa cairan pembersih tangah guna mencegah penularan virus corona. "Usai sholat Idul Fitri ini, pakaian yang saya kenakan langsung lepas dan dicuci bersih," katanya.
Sementara Rudi, warga kawasan Jalan M Yamin, menunaikan Shalat Id di Masjid Al Khair karena dia memang bagian dari jamaah di masjid tersebut."Saya selalu aktif jamaah di sini, makanya sholat Idul Fitri uga di masjid ini," katanya.