Jumat 22 May 2020 22:10 WIB

Hujan Deras Disertai Angin Merusak Bangunan Sekolah

Belum ada kabar korban jiwa, namun atap sekolah dan sejumlah reklame ambruk.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Hujan deras disertai angin kencang rusak bangunan sekolah dan banjir di Kota Bandar Lampung, Jumat (22/5).
Foto: dok istimewa
Hujan deras disertai angin kencang rusak bangunan sekolah dan banjir di Kota Bandar Lampung, Jumat (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG  -- Hujan deras yang disertai angin kencang merusak bangunan SMP Negeri 22 Bandar Lampung, dan merendam permukiman penduduk, Jumat (22/5) petang. Belum ada kabar korban jiwa, namun atap sekolah dan sejumlah reklame ambruk, serta banjir setinggi lutut orang dewasa.

Hujan mulai turun sekira satu jam menjelang umat Muslim berbuka puasa. Langit mendung hitam pekat, dan angin kencang. Angin kencang menyebabkan atap SMPN 22 di Jalan Zainal Pagaralam, Gedung Meneng ambruk. Atap ambruk, kaca-kaca sekolah bagian atas pecah.

Baca Juga

 

Tingginya curah hujan tersebut, menyebabkan permukiman penduduk di Kota Bandar Lampung banjir. Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi jalan dan rumah penduduk di kawasan Lebak Budi, Kaliawi, Kedamaian, Gedung Meneng, Sukarame, dan Labuhan Ratu.

 

“Angin kencang disertai hujan, atap seng sekolah SMP terbang, kaca-kaca pecah isi ruangan sekolah juga rusak,” kata Rizal, salah seorang warga di Gedung Meneng.

 

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa saat atap SMPN 22 Bandar Lampung runtuh, karena memang tidak ada kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19. Namun, ruangan di beberapa sekolah yang atapnya terbang dan rusak tergenang air hujan.

 

Selain merusak bangunan sekolah, hujan disertai angin kencang juga meruntuhkan reklame-reklame di jalan-jalan protokol Kota Bandar Lampung. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka saat reklame runtuh.

 

Sedangkan banjir menggenangi kawasan pemukiman penduduk dan rumah warga di Lebak Budi, Jalan Imam Bonjol. Menurut Ferdi, warga Lebak Budi, saat ingin berbuka puasa, air hujan terus naik hingga lutut orang dewasa. “Berbuka puasa ditemani banjir kali ini,” kata Ferdi (51 tahun), warga setempat.

 

Menurut dia, kawasan permukiman penduduk tempat tinggalnya, memang menjadi langganan banjir. Apalagi kalau curah hujannya deras dan lama. Namun, hujan deras yang turun Jumat petang tadi, dalam waktu singkat langsung banjir setinggi sekira 50 cm.

 

Saat ini, hujan dengan curah sedang masih mengguyur sebagian wilayah Kota Bandar Lampung. Padahal, hujan sudah turun sejak pukul 16.30 WIB. Belum ada laporan rumah warga rusak dan korban jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement