REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperketat lalu lintas (lalin) orang di pelabuhan kapal nelayan, guna menangkal penyebaran COVID-19 di negeri serumpun sebalai itu. "Kita telah melarang kegiatan mudik namun masih saja kebobolan, karena masyarakat secara diam-diam masuk ke Bangka Belitung melalui pelabuhan - pelabuhan tidak resmi ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat (22/5).
Saat ini upaya pencegahan COVID-19 di Babel masih cukup baik dan bertahan, meskipun pada dua hari lalu ada penambahan pasien yang terkonfirmasi COVID-19. Yaitu Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah, karena adanya warga pendatang yang masuk secara diam-diam melalui pelabuhan kecil.
Berdasarkan data jumlah total pasien terpapar COVID-19 di Bangka Belitung 35 kasus dan 24 orang sembuh, satu orang meninggal dunia dan 10 pasien terpapar virus corona lainnya masih dalam perawatan medis."Pasien positif COVID-19 yang baru ini terjadi karena adanya masyarakat dari luar yang masuk dan bekerja di Bangka Belitung," katanya.
Pihaknya bersama Polri, TNI dan Satgas COVID-19 akan lebih mengintensifkan pengawasan di pintu-pintu masuk resmi maupun tidak resmi, sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini.
Selain itu, pihaknya memeriksa kembali rapid test penumpang masuk, sekalipun sudah melakukan rapid test di tempat asalnya. Penumpang juga dilakukan pendataan melalui aplikasi Fight Covid yang merupakan aplikasi dari Babel."Rapid test ini memanglah tidak gratis, namun pemerintah menanggung rapid test bagi para awak kendaraan yang melakukan suplai distribusi barang dan sembako. Usai lebaran ini kita akan lebih memperketat pintu masuk dan keluar Bangka Belitung," katanya.