REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) telah disalurkan oleh 23.963 desa kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Jumlah tersebut sudah mencakup 43 persen desa yang telah mendapatkan dana desa dari pusat.
"Sepanjang Rabu (20/5) penyaluran melonjak 7.496 desa," ungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya, Kamis (21/5).
Abdul menjelaskan, saat ini sudah ada 55.260 desa yang sudah mendapatkan dana desa di rekening kas desa mereka. Itu berarti, desa-desa tersebut sudah suap menyalurkan BLT-DD. Menurutnya, dana desa bagi 5.437 desa masih dalam proses di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat.
"Ini juga segera tersalur ke rekening kas desa," ujar dia.
Ia melanjutkan, terdapat empat tahapan penyaluran BLT-DD. Pertama, pendataan keluarga miskin. Kemudian, ada musyawarah desa (musdes) khusus untuk menetapkan daftar penerima BLT-DD tersebut. Berikutnya, dilakukan pengesahan bupati atau wali kota terhadap daftar usulan dari desa. Barulah setelah semua itu dilakukan BLT-DD disalurkan.
Hari ini, sudah ada 62.063 desa yang sudah melakukan pendataan keluarga miskin, naik 3.690 desa dari kemarin. Sedangkan desa yang sudah melakukan musdes khusus ada 54.451 desa atau 99 persen dari 55.260 desa yang sudah mendapatkan dana desa. Jumlah tersebut meningkat 5.332 desa jika dibandingkan dengan data kemarin.
Untuk pengesahan bupati dan wali kota, saat ini dapat ditangguhkan setelah penyaluran BLT-DD tahap pertama. Dengan sudah disalurkannya BLT-DD 23.963 desa yang sudah menyalurkan BLT-DD tersebut, ada 2.469.025 keluarga miskin yang sudah menerima BLT-DD.
Jumlah tersebut merupakan 30 persen dari target 12 juta KPM. Dalam sehari, kata Abdul, terjadi kenaikan penerima sebesar 815.345 keluarga miskin. Nilai dana desa yang telah disalurkan kepada warga mencapai Rp 1.481.415.000.000. Angkat tersebut naik Rp 489.207.000.000 daripada hari sebelumnya.
Berdasarkan perkembangan terakhir, urutan provinsi yang mampu menyalurkan BLT-DD tertinggi ialah Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bali, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tenggara. Sedangkan provinsi yang paling rendah dalam persentase penyaluran BLT- DD berturut-turut, yakni Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, dan Maluku Utara.