Rabu 20 May 2020 19:39 WIB

Gugus Tugas Apresiasi Lab BPOM untuk Uji Covid-19

Penambahan kapasitas laboratorium membuat keamanan dan keselamatan petugas terjamin.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengapresiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah mengoperasikan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) dan laboratorium di empat  Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan untuk menguji spesimen virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Diharapkan penambahan kapasitas laboratorium bisa membuat keamanan dan keselamatan petugas laboratorium bisa terjamin.

"Terima kasih kepada BPOM yang telah berpartisipasi dalam percepatan pengujian spesimen Covid-19. Diresmikannya laboratorium Biohazard BPOM yang memiliki kapasitas bio safety level (BSL) 2 plus ini diharapkan dapat menjamin keamanan dan keselamatan personel yang melakukan pengujian," ujarnya saat konferensi virtual peresmian laboratorium Biohazard, Rabu (20/5).

Doni berharap, penambahan tempat pengujian laboratorium ini bisa terus bekerja secara efektif, produktif, dan dapat meningkat setiap harinya. Pihaknya optimistis terus dilakukannya pengujian dengan mematuhi protokol kesehatan maka pandemi virus ini secepatnya akan berlalu.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan, sebagai bagian dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, BPOM berupaya melakukan berbagai langkah sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah RI dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Upaya preventif menjadi langkah yang sangat penting dilakukan, mengingat bahwa hingga saat ini belum ditemukan terapi yang secara spesifik dapat mengobati Covid-19. 

Salah satunya melalui pengujian laboratorium terhadap spesimen Covid-19 menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan memanfaatkan metode amplifikasi DNA virus SARS CoV-2, yang merupakan penyebab Covid-19. “Ketepatan dan kecepatan hasil uji yang valid sangat diperlukan. Semakin cepat hasil uji spesimen Covid-19, semakin cepat penanganan yang tepat dapat dilakukan,” kata Kepala BPOM Penny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement