Kamis 21 May 2020 01:59 WIB

Spirit Reformasi Disebut Relevan Hadapi Pandemi Covid-19

Spirit gerakan reformasi harus kembali digelorakan dalam menghadapi pandemi Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Niam berpendapat, spirit reformasi 22 tahun silam, akan terus relevan sampai kapan pun. Termasuk saat ini, dimana Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Maka dari itu, dia mengajak seluruh masyarakat kembali menggelorakan spirit reformasi tersebut dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Hari ini kita memperingati 22 tahun reformasi dalam situasi penuh keprihatinan dengan adanya pandemi Covid-19," kata mantan aktivis PMII IAIN Sunan Ampel tersebut di Surabaya, Rabu (20/5).

Wakil Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, Achmad Hidayat menambahkan, di masa pendemi Covid-19, seluruh sendi kehidupan yang dibangun pascareformasi terpukul. Termasuk aspek-aspek kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, spirit gerakan reformasi harus kembali digelorakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Achmad mengatakan, spirit reformasi adalah kesatupaduan seluruh elemen gerakan rakyat, dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Artinya, kata dia, saat ini, semua elemen bangsa juga harus bersatu melawan pandemi Covid-19.

"Menyingkirkan berbagai latar primordial dan golongan seperti yang dilakukan kelompok penggerak reformasi, untuk bergotong royong melewati pandemi ini,” ujar Achmad.

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Hadrean Renanda mengatakan, 22 tahun reformasi memang masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah bagi bangsa ini. Apalagi ditambah dengan pandemi Covid-19, maka persoalan semakin kompleks.

”Memang, upaya membangun bangsa ini adalah sebuah proses yang terus-menerus. Tidak ada mandegnya. Oleh karena itu, semangat gerakan reformasi harus terus hadir mengiringi perjalanan Indonesia,” ujar Handrean

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Agatha Retnosari mengaku senang, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), jiwa aktivis terus melekat di seluruh penggerak reformasi 1998. Menurutnya, banyak aktivis yang kini telah ikut mewarnai panggung-panggung publik dengan idealisme dan gagasannya.

”Dari perjalanan selama ini, saya belajar bahwa yang dulu menjadi aktivis yang kental dengan idealisme dan gagasan yang menyala-nyala ikut terbawa dalam kehidupan politik praktis,” ujar Agatha.

Menurutnya, para aktivis yang terjun ke gelanggang politik membawa gagasan dan semangatnya dalam bertarung maupun berargumentasi. Tentunya, kata dia, untuk menghasilkan kebijakan publik yang pro-rakyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement