REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — Aksi perampokan minimarket bersenjata tajam, di Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), berhasil digagalkan pegawai toko. Pegawai bernama Afan (20 tahun) nekat melawan meski pelaku dipersenjatai celurit yang digunakan sebagai aksi perampokan.
Demi mempertahankan diri, Afan mengalami luka pada bagian jari akibat menangkis sabetan celurit. Namun luka yang dialami cukup ringan, hanya menimbulkan luka gores sedikit.
Menurut Kapolsek Serpong AKP Supriyanto, aksi perampokan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Perampokan berhasil digagalkan oleh pegawai minimarket yang pada saat itu nekat melawan. "Perampokan gagal, karena korbannya melawan dan pelaku kabur. Petugas kami masih berada di lapangan, untuk lakukan penyelidikan," kata Supriyanto, saat dikonfirmasi pada Selasa (19/5).
Hingga kini pihak kepolisian masih lakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. Ia juga akan meminta para saksi mata dan korban untuk menceritakan secara detail awal mula kejadian perampokan tersebut.
Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pemeriksaan di lokasi. Tampak sejumlah kaca toko pecah, diduga akibat perkelahian pegawai minimarket dengan para perampok. Senjata tajam milik perampok jenis celurit yang dibawa pun terlepas dan tertinggal di lokasi kejadian.
Sementara itu, istri dari korban, Yuni (19 tahun), mengaku kaget adanya informasi dari rekan pegawai bahwa suaminya seorang diri melawan perampok yang bersenjata celurit. Lebih lanjut, ia mendapati informasi bahwa pelaku perampokan berjumlah dua orang.
"Luka di jari telunjuk. Katanya pelaku dua orang, pakai motor Beat putih. Belum sempat ngejarah. Saat itu yang jaga suami saya dan Aldi temannya," kata Yuni di lokasi.
Dirinya melanjutkan, kedua pelaku ada yang memakai peci hitam dan logatnya bicaranya seperti orang Betawi. Petugas kepolisian, saat ini masih melakukan pengejaran kepada pelaku perampokan minimarket tersebut.