Selasa 19 May 2020 19:20 WIB

Harga Tiga Komoditas Pangan di Jabar Naik

Harga bawang merah,ayam broiler dan trigu di Jabar relatif naik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani bawang merah di Pati panen, untuk menjamin stok bawang selama Ramadhan.
Foto: kementan
Petani bawang merah di Pati panen, untuk menjamin stok bawang selama Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri di Jawa Barat dipastikan aman. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, harga pun cenderung stabil terkendali kecuali tiga bahan pokok.

Menurut Arifin, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan di 10 pasar tradisional di Kota Bandung untuk melihat dinamika bahan pokok.

Baca Juga

“Dari hasil pantauan harga-harga itu relatif stabil dan kemudian juga ketersediaan barangnya Insya Allah aman,” ujar Arifin, dalam keterangan pers di Gedung Sate, Bandung, Selasa (19/5).

Arifin mengatakan, saat ini  terjadi perubahan adalah harga daging ayam broiler. Sempat turun komoditas tersebut kini sudah mulai merangkak naik mendekati harga normal di sekitar Rp33.000 lebih. “Jadi kekhawatiran para peternak ayam broiler kemudian juga harganya masih terpuruk sekarang ini tidak terjadi karena memang kondisinya seperti itu,” katanya.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan, kata dia, adalah bawang merah karena tingginya konsumsi ibu-ibu rumah tangga menjelang lebaran. Hal ini sama dengan kenaikan harga terigu.  “Karena mungkin banyak orang masih membuat kue ya jadi di Bulog pun juga kondisinya sangat sedikit untuk terigu ini,” katanya.

Meski ada kenaikan, kata dia, sejumlah bahan pokok di sisi lain menurutnya mengalami penurunan. Oleh karena itu, kenaikan tiga komoditas dinilai tidak terlalu signifikan bagi keseluruhan kondisi harga bahan pokok di Jawa Barat.

“Jadi secara umum kondisi untuk ketersediaan barang pokok menjelang hari raya idulfitri kemudian juga harga-harga juga cukup stabil,” katanya.

Kedua, kata dia, pihaknya melihat untuk stok di Bulog  terbilang mencukupi. Sebagai buffer stock pemerintah, dari 7 cabang Bulog di Jawa Barat ketersediaan gula, minyak goreng, beras terbilang aman hingga 2 bulan ke depan. “Itu sudah dihitung dengan jumlah sembako di bansos yang kita bagikan, insyaallah aman,” katanya.

Menurut Arifin, ketersediaan telur pun terbilang melimpah di pasar. Kondisi ini yang menjadi alasan kenapa telur menjadi bagian dari paket sembako yang dibagikan ke masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement