Selasa 19 May 2020 18:45 WIB

Alat PCR Mulai Dioperasikan di Kota Cirebon

Untuk sekali putar, alat PCR ini bisa memeriksa hingga 80 sampel swab.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengoperasikan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) - ilustrasi
Foto: ANTARA/Anindira Kintara
Petugas mengoperasikan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO. ID, CIREBON -- Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) mulai dioperasikan di RS Pelabuhan Kota Cirebon, Selasa (19/5). Pemeriksaan sampel swab dari pasien pun akan lebih cepat diketahui hasilnya untuk mendeteksi kasus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, hari ini mereka mulai mengirimkan sampel swab ke Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon. "Tahap pertama, sebanyak 12 sampel swab kami kirimkan ke Rumah Sakit Pelabuhan," kata Edy, Selasa (19/5).

Baca Juga

Hasil pemeriksaan sampel tersebut akan diketahui sehari setelah uji swab dilakukan. Edy mengungkapkan, alat PCR yang sudah dioperasikan di RS Pelabuhan Cirebon itu akan sangat membantu untuk pemeriksaan Covid-19 di Kota Cirebon. Pasalnya, hasil pemeriksaan bisa diketahui dengan cepat.

Hal itu berbeda jika sampel swab dikirimkan ke Labkesda Jawa Barat, yang membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Edy menyatakan, setelah dioperasikannya PCR di RS Pelabuhan, maka pemeriksaan swab secara masif akan dilakukan di Kota Cirebon. Targetnya sekitar 1.500 warga akan segera dilakukan pemeriksaan swab.

"Kira-kira 300 orang di setiap kecamatan," terang Edy. Jumlah itu sekitar lima persen dari 340 ribu jumlah warga di Kota Cirebon.

Adapun mereka yang akan menjalani uji swab yaitu warga yang sebelumnya menjalani rapid test dengan hasil reaktif maupun petugas medis yang secara intens berhubungan dengan pasien yang terpapar Covid-19. Selain itu, Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkopimda), wartawan serta keluarga yang pernah melakukan kontak langsung dengan orang yang hasil rapid test-nya reaktif.

Setelah dioperasikannya PCR di RS Pelabuhan, Edy juga berharap PCR yang sama juga bisa segera dioperasikan di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon. Hal itu sebagai bentuk proteksi dini warga dari paparan Covid-19. "Yang terpenting sekarang ini (langkah) agresif dan cepat,"  tukas Edy.

Sementara itu, penanggung jawab penunjang medik RS Pelabuhan Cirebon, dr Winta Mandasari, menjelaskan, PCR sebenarnya sudah datang sejak awal bulan. Namun mereka harus melakukan berbagai persiapan agar penggunaan alat tersebut berjalan dengan aman. "Karena penggunaannya masih manual," tutur Winta.

Hari ini, lanjut Winta, mereka sudah mulai running. Namun, untuk tahap awal baru pemeriksaan swab baru dilakukan untuk lingkungan mereka sendiri terlebih dahulu. Kami amankan lingkungan rumah sakit dahulu," tutur Winta.

Setelah itu, mereka siap untuk melakukan pemeriksaan swab untuk masyarakat. Mereka juga akan segera memeriksa 12 sampel swab yang dikirimkan hari ini oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Untuk hasil pemeriksaan, ditargetkan H+1 atau sehari setelah pemeriksaan dilakukan.

Alat PCR yang dimiliki oleh RS Pelabuhan itu merupakan bantuan dari Kementrian BUMN. Untuk sekali putar, bisa memeriksa hingga 80 sampel swab.

Saat ini, pemeriksaan baru sehari sekali. Namun ke depannya, jika memang mengharuskan, maka pemeriksaan sampel swab bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam sehari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement