REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Sebanyak 143 jiwa dari 36 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, karena disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) terdapat tiga kecamatan yang warganya harus mengungsi yakni kecamatan Peunaron, Indra Makmur, dan Ranto Pereulak, dengan ketinggian air mencapai satu meter. "Cuaca buruk, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Aceh Timur, sehingga sungai di masing-masing kecamatan meluap," kata Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi di Banda Aceh, Ahad (17/5).
Luapan banjir mulai terjadi Ahad pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Sejumlah 18 jiwa dari 5 KK warga Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaronterpaksa mengungsi. Kemudian, di Desa Alui Mirah, Kecamatan Indra Makmur sebanyak 100 jiwa dalam 25 kepala keluarga, dan Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak tercatat 25 jiwa dalam enam kepala keluarga.
Jumlah keseluruhan korban yang terdampak, kata dia, selain tiga desa tersebut juga banjir merendam rumah warga di Desa Julok Rayeuk Utara Kecamatan Indra Makmur, Desa Pante Kera Kecamatan Simpang Jernih. "Data jumlah kepala keluarga dan jiwa yang terdampak masih dalam pendataan," katanya.
Sedangkan, banjir juga melanda Desa Jambo Lubok Kecamatan Indra Makmur, dengan korban yang terdampak sebanyak 765 jiwa dalam 200 kepala keluarga. Namun, tidak mengharuskan warga untuk mengungsi. "Tidak ada korban jiwa," kata Sunawardi, menjelaskan peristiwa bencana alam tersebut.
Secara keseluruhan, beberapa desa yang terendam banjir adalah desa Sri Mulya dan Peunaron Baru di Kecamatan Peunaron, desa Alui Mirah, Julok Rayeuk Utara, dan Jambo Lubok di Kecamatan Indra Makmur.
Selanjutnya, desa Pante Kera di Kecamatan Simpang Jernih, desa Seumanah Jaya di Kecamatan Ranto Peureulak, dan desa Pante Labu, Blang Seunong, Sah Raja, serta Sijudo di Kecamatan Pante Bidari.
Sedangkan kerugian material, kata dia, di Kecamatan Peunaron, badan jalan serta 18 unit rumah warga terendam air dengan ketinggian setengah hingga mencapai satu meter. "Di kecamatan Indra Makmur, rumah warga warga Alui Mirah terendam dengan ketinggian air berkisar 30 hingga 60 centimeter, untuk jumlah masih dalam pendataan," katanya.
Untuk kondisi terkini, kata dia, debit air terus naik di masing-masing kecamatan, hal itu karena hujan deras terus melanda daerah setempat. Pemerintah juga terus berkoordinasi dan melakukan upaya penyaluran bantuan logistik. "Saat ini korban terdampak banjir yang memilih mengungsi, berada di rumah tetangga yang aman," katanya.