REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan warga positif Covid-19 di kawasan RW 07 Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat menolak untuk dievaluasi guna menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Mereka hanya mau di RSUD Tarakan.
"Alasannya karena lebih dekat dengan rumah mereka,” kata Sekretaris Camat Tambora Andre Ravnicdi Jakarta, Jumat.
Menurut Andre, pihak kecamatan masih bernegosiasi dengan warganya yang terjangkit Covid-19 untuk menjalani isolasi diri. Namun mereka bersikukuh untuk bertahan di rumah.
Bahkan di antaranya masih nekat berkeliaran tanpa masker di wilayah padat penduduk itu. Imbas dari perilaku tersebut, terdeteksi satu warga positif Covid-19 sempat menjadi imam saat Shalat Tarawih
Andre mengatakan warga beralasan tak bisa meninggalkan rumah, karena menjaga keluarganya yang rentan. “Satu sisi mereka harus menjaga orang tua yang sakit dan anaknya yang kecil. Ini yang menjadi masalah,” kata Andre.
Kini untuk menjaga kawasan itu tetap steril dan memutus penyebaran, pintu keluar masuk hanya satu dan tertutup. Selain itu, dilakukan penjagaan ketat oleh anggota Polisi dan TNI di kawasan tersebut. Warga yang masuk harus menggunakan disinfektan dan wajib pakai masker.