Jumat 15 May 2020 16:56 WIB

Lemahnya Koordinasi Penyebab Penumpang di Bandara Membludak

Membkudaknya penumpang berpotensi menjadi pemicu penyebaran covid-19.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Ratusan calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan surat ijin naik pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). Kementerian Perhubungan mewajibkan semua calon penumpang yang akan menggunakan pesawat memiliki surat kesehatan, surat negatif COVID-19 dari Rumah Sakit sebagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Gugus Tugas COVID-19
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Ratusan calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan surat ijin naik pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). Kementerian Perhubungan mewajibkan semua calon penumpang yang akan menggunakan pesawat memiliki surat kesehatan, surat negatif COVID-19 dari Rumah Sakit sebagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Gugus Tugas COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lemahnya koordinasi menjadi penyebab ppenumpang di bandara membludak. Hal itu terjadi akibat ketidaksiapan angkasa pura dalam mengantisipasi lonjakan penumpang pasca-dibolehkannya penerbangan oleh kemenhub. 

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi menyoroti membludaknya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. "Hal ini bisa jadi dipicu oleh lemahnya koordinasi antara maskapai, pihak bandara dan tim kesehatan. Terlebih protokol kesehatan diabaikan," keluh Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tersebut dalam pesan singkatnya, Jumat (15/5).

Padahal, kata Baidowi, Komisi VI DPR RI sudah mengingatkan Angkasa Pura I dan II sebagai BUMN pengelola bandara terkait masalah ini. Demikian juga dengan BUMN Transportasi ASDP, DAMRI, PPD, PT KAI, pihaknya telah mengingatkan untuk mengantisipasi hal serupa

Selain itu, Baidowi juga menyoroti, banyaknya warga yang mengantongi surat tugas. Sehingga hal itu patut ditelusuri jangan sampai hanya kamuflase sebagai siasat untuk mudik.

"Persoalan tersebut ditambah dengan beredarnya jual beli surat sehat dari pihak tertentu, membuktikan bahwa ada oknum yang berusaha mengambil keuntungan di balik persoalan ini," tegas Baidowi.

Membludaknya jumlah orang yang melakukan perjalanan, menurut Baidowi, berpotensi menjadi pemicu penyebaran covid-19. Karena itu, kontrol kesehatan harus benar-benar dilakukan secara ketat tidak sekadar memenuhi syarat formalitas saja

"Mengingat jumlah warga yang terpapar covid-19 terus bertambah, maka pelaksanaan PSBB bisa diperpanjang dan pengajuan PSBB bisa dipercepat prosesnya," tutup Baidowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement