BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Selama dua pekan terakhir, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Jabar) menerima lebih dari 3.000 panggilan masuk di saluran konseling gratis 119#9. Sebagian besar isinya adalah 'curhat' dan keluhan warga yang merasa bosan akibat harus tinggal di rumah dalam waktu yang lama.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Siska Gerfianti mengatakan, panggilan konseling tersebut ramai dimanfaatkan warga selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jabar ini berlangsung. Bahkan, terdapat sejumlah orang yang melakukan panggilan berkali-kali untuk curhat.
"Dari 3.000 yang mengeluh bosan tersebut juga banyak terdapat warga yang mengalami masalah-masalah psikosomatik, seperti kadang merasa demam dan sebagainya," ungkapnya di Gedung Sate Bandung belum lama ini.
AYO BACA : Pemprov Jabar Bakal Pantau Covid-19 di Desa Melalui aplikasi
Meski demikian, Siska menyebutkan sejauh ini belum ada curhat warga yang mengalami kecemasan berlebihan. Pertanyaan yang paling sering diajukan warga saat konseling adalah seputar kepastian akhir dari pandemi dan perkiraan waktu untuk bisa beraktivitas kembali.
Selain itu, Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jabar juga membuka layanan konsultasi serupa. Sejauh ini, Siska menyebutkan terdapat lebih dari 300 konsultasi online yang diterima.
"Himpsi ini juga menerima curhatan dari para tenaga kesehatan," ungkapnya.
AYO BACA : Kecepatan Virus Melambat, Ridwan Kamil Klaim PSBB Jabar Berhasil
"Kalau para nakes itu umumnya keluhan seputar cemas dan rasa rindu karena sudah sekian lama tidak pulang ke rumah," jelasnya.
Bila ditotal, Siska menyebutkan layanan konseling yang dibuka untuk warga Jabar terkait pandemi Covid-19 telah menerima hingga 5.000 panggilan. Saat ini juga pihaknya telah membuka saluran konsultasi anyar bernama ruangempati.com.
"Di sana sudah mulai menerima keluhan-keluhan warga, nanti kemudian diberi solusi untuk berlatih seni, desain dan sebagainya. Tapi belum banyak yang mengakses ini," ungkapnya.
AYO BACA : Catat! Ini Aturan Bagi Pengendara Selama PSBB Jabar