REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mulai mendata masyarakat yang terdampak banjir pada Rabu (13/5) dan Kamis (14/5) akibat meluapnya sejumlah sungai di daerah itu setelah diguyur hujan deras.
"Kami mencatat 86 rumah warga yang terendam banjir dan satu jembatan putus," kata Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.
Banjir tersebut melanda di lima kecamatan, yaitu Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung dan Kecamatan Maja.
Hanya saja ia mengatakan, sejauh ini banjir itu tidak ada warga yang mengungsi karena air sudah surut dan warga kembali menempati rumahnya masing-masing.
Permukiman warga yang terdampak banjir itu setinggi 60 sampai satu meter akibat meluapnya Sungai Ciberang,Cidurian, Cimangenteung dan Cibeureum.
AKibat banjir tersebut, jalan menuju kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terisolir akibat jembatan yang berlokasi di Kampung Cinyiru Kecamatan Lebak Gedong, terputus diterjang banjir dan longsor.
"Kami belum menerima laporan adanya warga korban meninggal atau luka-luka," katanya.
BPBD Lebak mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Selama ini, kata dia, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga derasmasih berpeluang di sejumlah wilayah Kabupaten Lebak.
"Kami minta warga tetap waspada dan jika hujan lebat sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya menjelaskan.