Sabtu 16 May 2020 02:00 WIB

57 Unit Rumah Rusak Akibat Banjir di Aceh Tengah

Sebanyak 57 unit rumah rusak akibat banjir bandang di Aceh Tengah.

Alat berat yang dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu aparat TNI dan Polri membersihkan jalan dan rumah warga dari material kayu dan batu akibat banjir bandang di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, Rabu (13/5/2020). Banjir bandang akibat tingginya intensitas hujan sejak sepekan terakhir telah merusak puluhan unit rumah warga di desa tersebut
Foto: ANTARA/KURNIA MUHADI
Alat berat yang dikerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu aparat TNI dan Polri membersihkan jalan dan rumah warga dari material kayu dan batu akibat banjir bandang di Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, Rabu (13/5/2020). Banjir bandang akibat tingginya intensitas hujan sejak sepekan terakhir telah merusak puluhan unit rumah warga di desa tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Sebanyak 57 unit rumah masyarakat dan empat unit kendaraan bermotor rusak akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (13/5) sore.

Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi, mengatakan banjir bandang itu melanda Desa Paya Tumpi Induk, Paya Tumpi Baru, Pinangan, dan Gunung Balohen di Kecamatan Kebayakan, serta Desa Daling di Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Baca Juga

Rincian kerugian material yaitu 31 unit rumah rusak berat dan 26 unit rumah rusak sedang, kemudian tiga unit mobil dan satu motor rusak berat, sejumlah perkebunan warga juga terendam air.

Ia menjelaskan, belum ada laporan korban jiwa pada musibah terjadi akibat hujan deras yang melanda daerah dataran tinggi Gayo itu, namun ada beberapa laporan korban luka-luka.

"Di Desa Paya Tumbi Baru empat orang luka, di Desa Paya Tumbi Induk satu orang luka. Pengungsi di SD Negeri 3 Kebayakan sebanyak 10 kepala keluarga dengan 33 jiwa, dan 15 kepala keluarga dengan 56 jiwa lainnya mengungsi di rumah kerabatnya," katanya.

Menurut dia, pemerintah telah melakukan upaya penanganan dengan mendirikan posko bersama dan dapur umum. Dinas Sosial Aceh Tengah juga menyalurkan bantuan tanggap darurat serta alat berat untuk proses evakuasi.

"Proses evakuasi dan pembersihan material banjir bandang mulai dilakukan oleh pihak BPBD Aceh Tengah, dibantu Personel TNI/Polri," ujarnya.

Petugas yang terdiri dari personel TNI/Polri, BPBD, tenaga medis dan Tagana juga bersiaga di lokasi kejadian. Kondisi terakhir hujan telah berhenti, bahkan material lumpur sudah dibersihkan di beberapa akses jalan umum.

"Akses jalan Takengon – Bireuen sudah dibuka dan sudah normal kembali. Jalan perkampungan desa Daling tertimbun material lumpur, namun masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement