Kamis 14 May 2020 15:39 WIB

Risma Beri Motivasi Pelajar Surabaya

Risma meminta anak-anak harus tetap semangat meski hanya belajar di rumah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi terhadap ribuan pelajar kelas III SMP se-Surabaya, melalui teleconference, Kamis (14/5). Risma mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, kondisi belajar mengajar memang berubah. Dimana anak-anak harus belajar di rumah, dengan pendampingan orang tua dan guru.

Namun demikian, Risma meminta anak-anak harus tetap semangat meski hanya belajar di rumah. “Semangat kita tidak boleh berubah. Tidak boleh malas-malasan dan tidur-tiduran terus kalau di rumah. Kalian harus selalu semangat belajar seperti dulu sebelum ada Covid-19 ini,” kata Risma.

Baca Juga

 

Presiden UCLG ASPAC ini mengingatkan, para pelajar itu adalah masa depan bangsa. Sehingga semua pihak mengharapkan anak-anak itu berhasil dan sukses di kemudian hari. Risma pun meyakinkan, harapan itu sangat mungkin terjadi jika anak-anak mau berusaha dan rajin belajar.

 

“Harus ditanamkan dalam diri kalian. Aku tidak boleh kalah. Semuanya akan aku lawan. Tidak peduli dari Indonesia maupun luar negeri. Aku akan menjadi kebanggaan Indonesia. Kalian pasti bisa, karena kalian anak-anaknya Bu Risma,” ujar Risma.

 

Risma menegaskan, teleconference yang digelar tiada lain untuk memberikan semangat supaya daya kompetisi siswa-siswi Surabaya tetap terjaga dan tidak turun. Sebab, selama mereka tidak melaksanakan belajar mengajar di dalam kelas, ada kemungkinan daya kompetisinya semakin menurun.

“Nah, saya ingin menjaga semangat mereka itu supaya tidak turun,” kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, teleconference kali ini diikuti ribuan pelajar se-Kota Surabaya, khususnya Kelas III SMP. Supomo mengatakan, yang bisa mengikuti teleconference via aplikasi ZOOM memang terbatas, hanya 250 siswa. Namun ada juga pelajar lainnya yang menyimak melalui aplikasi lain seperti streaming Youtube. “Jadi, totalnya ribuan, karena info ini sudah kami sebar ke semua sekolah,” kata Supomo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement