Kamis 14 May 2020 02:35 WIB

Indonesia Usulkan Kolaborasi untuk Penuhi Pasokan Medis

Menlu Retno Marsudi menekankan pentingya kolaborasi negara dan swasta atasi Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menlu Retno Marsudi menekankan pentingya kolaborasi negara dan swasta atasi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: kementerian luar negeri ri
Menlu Retno Marsudi menekankan pentingya kolaborasi negara dan swasta atasi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pendekatan yang inovatif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingaN khususnya kalangan swasta penting dalam mengatasi situasi global pandemi Covid-19. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan Ministerial Coordination Group on Covid-19 (MCGC).

Pertemuan dwi-mingguan virtual pada Selasa malam (12/5) itu dihadiri oleh 11 menlu/wakil menlu dari Indonesia, Australia, Kanada, Jerman, Italia, Maroko, Peru, Singapura, Afrika Selatan, Turki, dan Inggris dari total 16 negara yang bergabung dalam MCGC. “Indonesia mengusulkan pembuatan suatu wadah kerja sama tukar menukar informasi yang dapat memfasilitasi kolaborasi antar sektor swasta dalam memproduksi dan mendistribusikan pasokan peralatan medis yang dibutuhkan untuk menangani pandemi," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis, Rabu.

Baca Juga

Wadah yang dimaksud akan memungkinkan sektor swasta untuk berbagi informasi tentang kapasitas dan sumber daya masing-masing. Dengan demikian membuka peluang bagi penggabungan keunggulan komparatif masing-masing perusahaan.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemlu Achmad Rizal Purnama menjelaskan wadah tersebut bisa dimanfaatkan oleh 16 negara MCGC untuk menampilkan sektor swasta maupun BUMN yang dapat memproduksi alat kesehatan sekaligus memetakan keahlian, kapasitas, maupun sumber daya masing-masing perusahaan.

Dengan adanya informasi bersama, maka masing-masing sektor swasta maupun BUMN di 16 negara tersebut dapat menghubungkan kebutuhan dan kekurangan mereka. Negara-negara bisa berkolaborasi untuk memproduksi alat kesehatan yang bukan saja memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi diharapkan juga dapat berkontribusi pemenuhan alat kesehatan di tingkat global.

Meskipun kerja sama tersebut akan dihadapkan dengan masalah standardisasi dan sertifikasi untuk mematuhi peraturan di masing-masing negara, Rizal menyebut usulan Indonesia mendapat dukungan dari 15 negara lain sebagai salah satu upaya konkret dalam penanganan Covid-19.

“Sejak awal, Menlu menyampaikan bahwa kerja sama (internasional) saat ini harus dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Harus konkret, tidak hanya sebagai pernyataan politik, karena pernyataan politik tidak bisa menyelesaikan masalah dalam kolaborasi nyata untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita terkait alat kesehatan maupun vaksin,” ujar Rizal.

Inisiatif yang ditawarkan Indonesia ini merupakan wujud konkret upaya Indonesia menerjemahkan komitmen negara anggota MCGC yang berupaya meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk mengatasi dampak Covid-19. MCGC merupakan suatu kelompok kerja sama antarnegara lintas kawasan yang bertujuan memperkuat koordinasi internasional bagi penanganan pandemi Covid-19 serta mengelola dampak ekonomi sosial yang ditimbulkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement