Rabu 13 May 2020 09:47 WIB

Hari Pertama, KA Luar Biasa Angkut 62 Penumpang

KAI menegaskan seluruh penumpang merupakan warga yang dikecualikan.

Petugas PT KAI memotret suasana di dalam Kereta Api Luar Biasa (KLB) relasi Surabaya Pasar Turi Ð Bandung saat transit di Stasiun Kereta Api (KA) Madiun, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Perjalanan perdana KLB ditujukan untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan pemerintah dengan menerapkan protokol pencegahan COVID -19 mulai 12 hingga 31 Mei 2020, dan saat berangkat dari Surabaya hingga Stasiun KA Madiun hanya membawa satu orang penumpang
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Petugas PT KAI memotret suasana di dalam Kereta Api Luar Biasa (KLB) relasi Surabaya Pasar Turi Ð Bandung saat transit di Stasiun Kereta Api (KA) Madiun, Jawa Timur, Selasa (12/5/2020). Perjalanan perdana KLB ditujukan untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan pemerintah dengan menerapkan protokol pencegahan COVID -19 mulai 12 hingga 31 Mei 2020, dan saat berangkat dari Surabaya hingga Stasiun KA Madiun hanya membawa satu orang penumpang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia mengangkut total 62 penumpang pada hari pertama beroperasinya kereta api luar biasa, Selasa (12/5). Total 62 penumpang tersebut diangkut dalam enam perjalanan KA luar biasa.

Perinciannya adalah KLB KP/10476 Gambir-Surabaya Pasarturi 27 penumpang, KLB KP/10477 Surabaya Pasarturi-Gambir 12 penumpang, KLB KP/10494 Bandung-Surabaya Pasarturi 11 penumpang, KLB KP/10497 Surabaya Pasarturi-Bandung satu penumpang, KLB KP/10502 Gambir-Surabaya Pasarturi delapan penumpang, dan KLB KP/10507 Surabaya Pasarturi-Gambir tiga penumpang. Beberapa rute yang diminati penumpang adalah Gambir-Surabaya Pasarturi, Gambir-Cirebon, dan Gambir-Semarang Tawang.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, seluruh penumpang tersebut merupakan penumpang yang termasuk dalam masyarakat yang dikecualikan sesuai SE gugus tugas Covid-19.

"Meski okupansinya tidak tinggi, pengoperasian KLB ini KAI tujukan untuk melayani masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat," ujar Joni, Rabu (13/5).

Total 96 personel bertugas di posko satgas Covid-19 berbagai stasiun untuk memverifikasi berkas calon penumpang. Petugas berasal dari unsur internal KAI, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, dan dinas kesehatan setiap daerah.

“Penumpang yang sudah diverifikasi berkasnya oleh tim satgas dapat langsung membeli tiket di loket stasiun keberangkatan penumpang,” kata Joni.

KAI menjual tiket mulai H-7 keberangkatan. Tiket yang telah terjual sampai 12 Mei pukul 17.30 mencapai 89 tiket. Terdapat 29 calon penumpang yang ditolak karena berkas yang diserahkan tidak lengkap.

"Pengoperasian KLB ini dikhususkan untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan pemerintah dan bukan diperuntukkan untuk angkutan mudik Lebaran 1441 H," kata Joni menegaskan.

Penumpang harus melengkapi berkas-berkas yang disyaratkan dalam SE Gugus Tugas Covid-19 No 4/2020 agar dapat membeli tiket perjalanan KLB. Calon penumpang yang berkasnya tidak lengkap tidak akan diberikan surat izin dari tim satgas Covid-19.

Mulai 12 Mei sampai dengan 31 Mei 2020, KAI mengoperasikan KLB dengan rute Gambir-Surabaya Pasarturi PP (lintas utara dan selatan) dan Bandung-Surabaya Pasarturi PP. Tiket dijual di loket stasiun keberangkatan penumpang.

Pemesanan dan pembelian tiket dapat dilakukan mulai H-7 keberangkatan oleh penumpang yang bersangkutan dan tidak dapat diwakilkan. Untuk informasi lebih lanjut terkait perjalanan KLB, masyarakat dapat menghubungi contact center KAI melalui telepon di (021)121, e-mail [email protected], atau media sosial @KAI121.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement