Selasa 12 May 2020 23:31 WIB

18 Hari Operasi Ketupat, 40.856 Kendaraan Kena Putar Balik

18 Hari Operasi Ketupat 40.856 kendaraan yang hendak mudik diminta putar balik.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Petugas melakukan pengecekan kendaraan untuk cegah mudik (ilustrasi)
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas melakukan pengecekan kendaraan untuk cegah mudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengatakan selama 18 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 sebanyak 40.856 kendaraan diminta untuk putar balik karena masih nekat melakukan perjalanan mudik. Jenis kendaraan yang diminta putar balik meliputi mobil pribadi dan sewa, travel, dan bus.

"Selama 18 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 terdapat 40.856 kendaraan yang diminta putar balik. Kami minta mereka untuk pulang kerumahnya masing-masing," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat virtual konferensi pers melalui akun Youtube, Selasa (12/5).

Baca Juga

Sementara itu, ia melanjutkan terdapat sejumlah wilayah yang telah melakukan penegakan aturan larangan mudik dengan memutar balik kendaraan hari ini (12/5) di antaranya Polda Metro Jaya 518 kendaraan, Polda Jawa Barat 358 kendaraan, Polda Jawa Timur 308 kendaraan, Polda DIY 11 kendaraan, Polda Banten 171 kendaraan, Polda Lampung 26 kendaraan dan Polda Jawa Tengah 52 kendaraan.

"Hari ini sebanyak 1.444 kendaraan yang diminta putar balik. Lalu, berdasarkan laporan di lapangan terdapat 12 kendaraan yang ditahan karena nekat membawa kendaraannya saat akan melintasi pos pemeriksaan di Kalideres, Jakarta Barat," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan tercatat ada 23 ribu kendaraan pemudik yang diputar balik selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020. Data tersebut merupakan akumulasi penyekatan di tujuh Polda dari Lampung hingga Jawa Timur. 

"Yang diputar balik 23 ribu (kendaraan) secara keseluruhan," kata Irjen Istiono di gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Ahad (3/5).

Menurut Istiono, sejumlah warga masih ada yang berusaha untuk mudik. Namun, jumlahnya kian menurun setiap harinya. "Keinginan warga untuk mudik masih saja ada walau persentasenya terus menurun," katanya.

Setelah meninjau sejumlah titik cek poin dari Jakarta hingga Surabaya, baik di tol maupun jalan arteri, Istiono menilai upaya penyekatan yang dilakukan petugas Operasi Ketupat sudah maksimal. 

"Kami lihat penyekatan di pos-pos cek poin sudah dilaksanakan maksimal. Baik cek poin di Polres sampai Polda, jalur utama, baik di tol maupun arteri dilakukan 24 jam bersama instansi terkait. Ada pemeriksaan kesehatan termasuk suhu badan, membagi masker. Dilakukan imbauan jaga jarak, cuci tangan," katanya.

Sementara, mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah pemudik jelang Lebaran, ia menegaskan kewaspadaan petugas tidak akan berkurang. "Tentunya kekuatan (jumlah personel) tetap yang ada seperti saat ini, konsisten kami lakukan (penjagaan) 24 jam," ujar mantan Kapolda Babel ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement