Selasa 12 May 2020 21:07 WIB

Polisi Ciduk Belasan ABG Tawuran, Salah Satunya Anak SD

Kedua kelompok tersebut terlibat tawuran dengan menggunakan senjata tajam.

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi anak tawuran
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi anak tawuran

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aparat kepolisian Polsek Sukmajaya mengamankan 11 anak baru gede (ABG) yang hendak melakukan tawuran usai sahur di Jalan Janger I, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (12/5). Salah satu ABG yang diciduk masih duduk dibangku SD berusia 10 tahun.

"Ada 11 ABG yang kami amankan hendak lakukan tawuran usai sahur. Mereka semua masih di bawah umur. Salah satunya masih SD berusia 10 tahun yakni GAS," ujar Kapolsek Sukmajaya, Kompol Ibrahim.

Dia mengungkapkan, 11 orang yang diamankan yakni GAS (10), RD (17), IM (14), GS (19), KD (15), FM (15), PR (15), II (15), ADR (13), GDAF (16), dan RJ (15). 

"Diduga tawuran berawal dari niat ingin membangunkan sahur. Mereka bergerombol menggunakan sepeda motor berkeliling kampung dan membawa sebilah celurit," kata Ibrahim.

Diutarakan Ibrahim, saat berada di jalan kelompok tersebut bertemu dengan kelompok lain yang juga ingin membangunkan sahur. Namun, karena berselisih paham, kedua kelompok tersebut terlibat tawuran dengan menggunakan senjata tajam. 

"Atas ulah mereka yang meresahkan tersebut, warga kemudian melapor ke polisi dan kami langsung bertindak membubarkan tawuran dan berhasil mengamankan 11 orang ABG yang terlibat tawuran sedangkan belasan ABG lainnya berhasil melarikan diri," tuturnya.

Usai diamankan, lanjutnya, 11 ABG tersebut didata dan diminta untuk membuat pernyataan tertulis serta memanggil para orang tuanya. "Setelah dinasehati, mereka kami serahkan ke orang tua masing-masing. Kami juga menyita sebilah celurit dan beberapa potongan kayu yang digubakan untuk tawuran. Tidak ada korban jiwa dalam aksi tawuran usai sahur tersebut," ungkap Ibrahim

Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Ardiansyah mengaku, prihatin dengan ulah para anak-anak dan remaja yang kerap melakukan tawuran usai sahur. "Untuk itu, perlu peran aktif orang tua dan warga mencegah tindak kriminal tawuran dilingkungannya. Sangat perlu juga ditingkatkan keamanan lingkungan dan lapor segera ke kepolisian jika ada aktivitas remaja yang mengarah ke tawuran," harapnya.

Selama Ramadhan ini, kerap terjadi tawuran di Kota Depok. Tercatat sudah tiga kali terjadi aksi tawuran usai sahur di Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya. Bahkan, aksi tawuran usia subuh di Kompleks Pelni, Kecamatan Sukmajaya menelan satu korban tewasa pada Selasa (5/5) lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement