Selasa 12 May 2020 02:35 WIB

BNPB Prediksi Akhir September Kurva Covid Menurun

Kasus Covid-19 belum akan hilang dalam waktu dekat karena vaksinnya belum ditemukan.

Petugas kesehatan meninjau tempat karantina Pasien Orang Tanpa gejala (OTG) COVID-19, di Balai Diklat Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (11/5/2020). Papua Barat memperpanjang masa tanggap darurat penanggulangan wabah COVID-19, setelah wilayah tersebut menunjukan penambahan signifikan pasien positif hingga hari ini, Senin (11/5/2020) mencapai 70 orang, 2 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Petugas kesehatan meninjau tempat karantina Pasien Orang Tanpa gejala (OTG) COVID-19, di Balai Diklat Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (11/5/2020). Papua Barat memperpanjang masa tanggap darurat penanggulangan wabah COVID-19, setelah wilayah tersebut menunjukan penambahan signifikan pasien positif hingga hari ini, Senin (11/5/2020) mencapai 70 orang, 2 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan memperkirakan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 akan makin menurun mulai September 2020. Prediksi tersebut bisa tercapai jika semua pihak tetap melaksanakan kebijakan PSBB, menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan secara disiplin.

"Kalau ini bisa kita lakukan bersama-sama, insyaallah, bisa kita lalui dengan baik dan mungkin setelah Mei dan Juni (kurva penularan) sudah mulai landai dan nanti, insyaallah September, sudah mulai menurun dan harapannya nanti di akhir tahun kita sudah baik," kata Lilik dalam FGD bertajuk "Virus Corona Berakhir... ?" di Jakarta, Senin (11/5).

Baca Juga

Meskipun demikian, diakuinya kasus Covid-19 belum akan hilang dalam waktu dekat karena vaksinnya belum ditemukan. "Masalah Covid-19 ini tidak 100 persen akan selesai karena sampai hari ini pun belum ada vaksin untuk Covid-19," katanya.

Hal senada juga dikatakan Kadiv Humas Polri Brigajen Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono. Menurut Argo, dibutuhkan sikap disiplin kolektif dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Disiplin perorangan maupun disiplin kolektif. Artinya, ya, sama-sama berdisiplin melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," kata Argo.

Terkait dengan pelarangan mudik Lebaran tahun ini, Polri tidak henti-hentinya mengingatkan agar masyarakat menahan diri untuk tidak mudik. Upaya ini penting untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

"Memang polisi dibantu dengan TNI dan instansi terkait, kami tidak bosan-bosannya menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak mudik," kata Argo.

Pihaknya juga sudah mendirikan check point Operasi Ketupat 2020 di berbagai lokasi untuk menghalau masyarakat yang masih nekat mudik sekaligus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan. Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini memastikan bahwa petugas di check point akan bersikap humanis dalam menjalankan tugasnya.

"Tetap kami komunikasikan dan kami juga tetap humanis dalam menyampaikannya. Kalau diberhentikan di check point, petugas akan memberikan hormat kepada pengendara, kemudian pengendara pun juga kita tanya, misalnya mau ke mana, untuk keperluan apa," katanya.

Sanksi yang dikenakan bagi masyarakat yang diduga hendak melakukan perjalanan mudik adalah putar balik kembali ke rumah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement