Senin 11 May 2020 16:03 WIB

Yogyakarta International Airport Belum Punya Alat Rapid Test

Rapid test penting mengingat YIA merupakan salah satu pintu masuk ke DIY

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Christiyaningsih
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Rapid test penting mengingat YIA merupakan salah satu pintu masuk ke DIY. Ilustrasi.
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Rapid test penting mengingat YIA merupakan salah satu pintu masuk ke DIY. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo telah mulai beroperasi kembali sejak dibukanya kembali moda transportasi pada 7 Mei 2020. Pihak YIA mengaku telah menerapkan berbagai protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Walaupun begitu, YIA hingga saat ini belum memiliki alat untuk melaksanakan rapid test.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga mengatakan rapid test penting mengingat YIA merupakan salah satu pintu masuk ke DIY. "Dengan rapid test segera, akan diketahui apakah orang tersebut membawa virus. Sehingga juga dapat segera diambil tindakan selanjutnya," kata Gimmy saat monitoring dan evaluasi penanganan Covid-19 di YIA, Kulon Progo, Senin (11/5).

Baca Juga

Untuk itu, ia meminta agar beroperasinya YIA dilengkapi dengan pelaksanaaan rapid test terhadap pengguna jasa bandara. Pemerintah perlu segera menyediakan alat rapid test di posko penjagaan dan pemeriksaan Covid-19 yang sudah dibentuk di YIA.

"Ini suatu hal yang patut diperhatikan kepada pemerintah atau gugus tugas karena alat rapid test merupakan alat penting bagi bandara internasional. Sebab, pengguna jasa akan datang dari berbagai daerah, walaupun memiliki surat surat tugas atau hal lain," ujarnya.

Anggota Komisi C DPRD DIY Syaiful Ahmad juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa bandara untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Hal ini dilakukan agar perjalanan yang akan dilakukan tidak terhambat.

"Edukasi dan sosialisasi juga menjadi hal penting bagi masyarakat dan warga agar persyaratan yang diperlukan bukan menjadi beban (dalam menggunakan jasa bandara)," jelasnya.

Mulai beroperasinya YIA di tengah pandemi Covid-19 juga ditandai dengan dibentuknya posko penjagaan dan pemeriksaan. Posko sudah dilengkapi dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Posko ini mulai dioperasikan pada 8 Mei atau satu hari setelah moda transportasi publik kembali dibuka.

Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA Agus Pandu Purnama mengatakan sebelumnya, calon penumpang harus membawa hasil rapid test jika akan menggunakan jasa bandara. Bahkan, ia mengaku bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) DIY untuk menyiapkan rapid test.

"Mereka harus membawa hasil rapid test. Jika tidak, maka kami juga telah koordinasi dengan KKP, kita juga menyiapkan rapid test sebagai bukti bahwa seluruh protokol kesehatan ini dilaksanakan," ujar Pandu belum lama ini.

Namun, Pandu pun membenarkan bahwa hingga saat ini alat rapid test tersebut masih belum disiapkan di YIA sehingga perlu disegerakannya pengadaannya. Pandu menjelaskan, ada beberapa kriteria penumpang yang dapat menggunakan jasa penerbangan saat diberlakukannya kebijakan perjalanan terbatas ini. Kriteria ini harus sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020.

Jam operasional YIA disesuaikan dengan jam operasional bandara di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Operasional YIA dimulai pukul 06.00 sampai 17.00 WIB pada periode 24 April-1 Juni 2020 mendatang. 

Tidak hanya YIA, Bandara Internasional Adisutjipto, Sleman juga sudah mulai beroperasi. Posko penjagaan dan pemeriksaan juga dibuka di bandara ini. Di Adisutjipto, jam operasional bandara dimulai pukul 07.00 sampai 16.00 WIB yang diberlakukan sejak 1 hingga 31 Mei nanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement