Sabtu 09 May 2020 23:10 WIB

Mensos Minta Pemda Cepat Salurkan Bantuan

Jangan sampai di saat pandemi ini usai, bantuan baru tersalurkan.

Menteri Sosial Juliari Batubara (kedua kiri) berbincang dengan warga penerima bantuan saat meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Serang, Banten, Sabtu (9/5/2020). Sebanyak 343
Foto: ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO
Menteri Sosial Juliari Batubara (kedua kiri) berbincang dengan warga penerima bantuan saat meninjau penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Serang, Banten, Sabtu (9/5/2020). Sebanyak 343

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara meminta pemerintah daerah (pemda) bertindak cepat dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Tolong, kita juga harus memaklumi kondisi seperti saat ini. Pemerintah, baik pusat maupun daerah harus bertindak cepat. Tidak bisa kita menyempurnakan data 100 persen baru bertindak," kata Juliari usai memberikan bantuan sosial tunai (BST) secara simbolis kepada warga Kota Serang, di Serang, Sabtu (9/5).

Baca Juga

Juliari mengatakan, untuk saat ini yang diperlukan adalah tindakan cepat dari pemerintah. Jangan sampai di saat pandemi Covid-19 ini usai, bantuan baru tersalurkan.

Juliari mengatakan, jika ada data belum sepenuhnya sempurna itu hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, data itu bisa di verifikasi kembali.

Menurut dia, terkait data penerima bantuan yang diberikan Kemensos tentunya tidak akan mencukupi. Maka dari itu, pemda yang akan menopang agar jangan sampai ada yang tumpang tindih.

"Tentunya itu nanti oleh pemprov, pemkab, dan pemkot dari anggaran daerah masing-masing. Jangan tumpang tindih antara yang terima dari pusat dan pemda, baik provinsi maupun kota/kabupaten. Kasihan yang lain, yang belum mendapatkan," kata Juliari.

Ia berharap, pemda segera memperbarui data masyarakat yang belum menerima bantuan ke Kemensos. Sehingga apa yang dilakukan pemerintah ini bisa meringankan beban masyarakat.

"Mudah-mudahan tidak lama lagi keadaan bisa kembali normal," kata dia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement