REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan sedikitnya 1.193 unit rumah milik warga Aceh Besar terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah itu dan Banda Aceh sejak dua hari lalu.
Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi, Sabtu (9/5), mengatakan genangan air di sejumlah ruas jalan wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar disebabkan oleh guyuran hujan deras yang terjadi sejak Kamis (7/5) lalu, bukan karena luapan air sungai.
"Banjir di sejumlah ruas jalan dan ribuan rumah warga yang terendam banjir dikarenakan air hujan yang turun sangat deras. Namun demikian, masyarakat harus tetap waspada," katanya di Banda Aceh.
Kondisi terkini, kata dia, debit air sudah mulai surut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ratusan warga terpaksa harus mengungsi akibat rumah mereka masih terendam air setinggi hampir satu meter.
Ia menambahkan, data itu merupakan data sementara, dan petugas BPBD Aceh Besar terus melakukan pendataan, penanganan, serta melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.
"Saat ini korban mengungsi ada di dua titik, yakni di SD Garot Kecamatan Darul Imarah sebanyak 115 kepala keluarga atau 345 jiwa dan di SD Makhad komplek perumahan Lampasie Eungking 30 kepala keluarga," katanya.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Garot, Aceh Besar Cut Mutia Miranda mengatakan warganya yang telah mengungsi akibat banjir di tengah puasa Ramadhan itu sekitar 500 jiwa lebih.
Tempat pengungsian warga terpusat di SD Garot, namun ada juga beberapa warga yang memilih untuk mengungsi di mushalla dan tempat saudara atau rumah warga lain yang aman, karena tidak mencukupi kalau semua di sekolah.
"Insya Allah banyak pihak membantu, dari dinas sosial, ibu gubernur tadi pagi datang, bupati, berbagai macam pihak, untuk meringankan beban warga. Alhamdulillah sudah diserahkan kepada yang berhak menerima," katanya.