REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bersilaturahim dengan keluarga walau tak mudik tetap bisa dilakukan menggunakan teknologi komunikasi. Hal ini dituturkan salah satu pekerja perantau di Jakarta yang tak mudik akibat pandemi Covid-19.
"Sedih tidak mudik karena biasanya setiap tahun pulang saat Lebaran. Meskipun tidak pulang, tetap bisa berkomunikasi untuk bersilaturahim dengan keluarga," kata Achmad Toha, pekerja perantau di Jakarta.
Ia hadir dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Jumat. Toha yang berasal dari Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen itu bekerja di sebuah perusahaan penerbitan bersama adiknya di Jakarta Selatan.
Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan pemerintah melarang perjalanan masyarakat untuk mudik, Toha dan adiknya pun memutuskan untuk mengikuti imbauan itu. "Selain karena ada anjuran dari pemerintah untuk tidak mudik, juga dilarang orang tua terutama ibu karena saya ada di Jakarta yang termasuk zona merah," tuturnya.
Toha mengatakan tidak ingin niatnya mudik untuk bersilaturahim dengan keluarga dan sanak saudara di desa malah bisa menjadi petaka. Bisa saja dia tidak sadar membawa virus corona penyebab Covid-19 ke desa.
Misriyati, ibu Toha yang sempat dihubungi Toha melalui sambungan telepon mengungkapkan kerinduannya yang mendalam kepada Toha dan adiknya. "Namun mau bagaimana lagi. Kan juga untuk menjaga keselamatanmu dan masyarakat desa. Ibu takut juga kalau nanti di jalan ada apa-apa. Makanya tidak usah mudik dulu," kata Misriyati.
Saat Toha meminta kepada ibunya untuk melakukan panggilan video saat Lebaran nanti, Misriyati menjawab justru mereka harus melakukan panggilan video untuk saling bersilaturahim. "Lebaran nanti harus video-call. Yang penting kami di sana selamat dan hati-hati dengan adikmu," pesan Misriyati.
Toha mengatakan letak desanya berjarak dua jam perjalanan dari pusat kota Kebumen dan berada di wilayah pegunungan. Karena itu, sinyal seluler pun kerap menjadi kendala untuk melakukan panggilan suara atau panggilan video. "Kalau mau video-call, ibu harus ke sawah," tuturnya.