REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) berharap di perayaan Waisak ini masyarakat dapat belajar dari Sidharta Guatama yang mengajarkan keutamaan dalam dharma khususnya sikap peduli terhadap sesama di tengah pandemi Covid 19.
"Keutama dharma inilah dibutuhkan bangsa dalam merespon wabah Covid-19 ini yakni semangat welas asih terhadap sesama manusia yang mengalami penderitaan akibat badai covid-19," kata Benny dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/5).
Romo Benny menjelaskan bahwa masyarakat dapat belajar dari Sidharta Guatama mengajarkan keutamaan dalam dharma khususnya di tengah pandemi Covid 19. Benny menjelaskan dharma dibutuhkan bangsa dalam merespon pandemi covid 19.
"Dharma bahasa cinta itu memberi dari kekurangannya kepada mereka yang membutuhkan, inilah teladan Sidarta Gautama agar semua umat manusia di dunia berbakti kepada sesama lewat upaya solidaritas kemanusian," jelas Benny.
Benny menambahkan, bahwa bahasa cinta adalah memberi khususnya kepada yang membutuhkan. Wujud dharma tersebut diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat sebagai bangsa Indonesia mampu bangkit mengatasi dampak virus corona.
"Semangat dharma menjadi kebajikkan dan keutamaan publik untuk bersatu padu mengatasi Covid-19 dengan semangat Dharma untuk nusa dan bangsa kita bersama bergotong royong untuk bergera bersatu dalam satu kata yakni mari kita berbagi untuk saudara kita terkena dampak Covid-19," ungkapnya.
Romo Benny juga mengungkapkan bahwa perayaan Waisak ini begitu spesial sebab pada hari raya Waisak umat Buddha akan memperingati tiga peristiwa penting. Ketiga peristiwa penting itu yakni lahirnya Sidharta Gautama, penemu dan pencetus Agama Buddha, tercapainya Sidharta Gautama dalam tahap penerangan Agung dan menjadi Buddha, dan hari dimana Buddha Gautama wafat.