REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlangsung 22 April hingga 5 Mei kemarin berhasil menekan penyebaran virus corona atau covid-19. Meski belum ideal namun jika PSBB tidak diberlakukan maka angka positif bisa naik signifikan.
"Alhamdulillah bisa menekan, melandaikan (covid-19). Ini memang belum ideal, kalau tidak ada PSBB kurvanya bisa luar biasa (naik)," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Pendopo Wali Kota Bandung, Rabu (6/5).
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung hingga Senin (4/5) lalu, laju pertumbuhan covid-19 menunjukkan perlambatan sebesar 0.03 untuk kasus positif dan angka kematian. Sedangkan angka kesembuhan mencapai 0.02 persen menurun.
Selama 13 hari masa PSBB, kasus positif covid-19 bertambah 80 kasus, meninggal 7 orang dan sembuh 5 orang. Tercatat, sejak 17 Maret 2020 sampai 4 Mei 2020, penambahan kasus positif tertinggi terjadi pada tanggal 26 April 2020 sebanyak 36 kasus.
Jumlah kasus positif tertinggi berada di Kecamatan Cicendo sebanyak 29 kasus dan Dan 4 Mei 2020 tidak terdapat penambahan jumlah kasus atau nol kasus. Hingga 4 Mei, kasus positif mencapai 235 orang, meninggal dunia 32 orang dan sembuh 25 orang.
Sementara ODP sebanyak 3.389 orang dan PDP 660 orang. Selama PSBB diberlakukan jumlah ODP sebanyak 397 orang dan sebelum diberlakukan mencapai 2.992 orang dan PDP 217 orang sedangkan sebelum PSBB mencapai 443 orang.
Sementara itu sebelum PSBB kasus positif sebanyak 155 orang dan saat PSBB diberlakukan 80 orang. Kepatuhan warga terhadap pelaksanaan PSBB yaitu terjadi kepatuhan penggunaan masker sekitar 4.49 persen namun masih nanyak pelanggaran PSBB yang dilakukan masyarakat.
Mobilitas kendaraan pun menunjukan penurunan signifikan sebesar 24,87 persen dibandingkan awal diberlakukannya PSBB. Namun, pada pekan kedua kendaraan lebih banyak yaitu 29.69 persen dibandingkan minggu pertama yang terhitung 150 ribu kendaraan masuk ke Bandung.
Kendaraan roda dua naik sebesar 23.41persen, kendaraan roda empat naik sebesar 34.48 persen. Sedangkan warga yang masih beraktifitas selama PSBB dengan alasan bekerja sebesar 48.4 persen dan 14.8 persen responden masih menyatakan tetap beraktifitas seperti biasa selama PSBB.