REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Sektor Pancoran mengerahkan tim teknologi dan informasi (IT) untuk melacak keberadaan pelaku penyiraman air keras terhadap seorang wanita di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Kanit Reskim Polsek Pancoran Iptu Wahidin saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (4/5), mengatakan, pelaku penyiraman berinisial AAN kerap tinggal berpindah-pindah tempat sehingga petugas menggunakan jaringan komunikasi pelaku untuk melacak keberadaannya.
"Kemarin kita telusuri sama IT di Pejambon pada waktu maghrib, nomor ponselnya mati. Lalu, tiba-tiba nomor ponselnya timbul di Balekambang," kata Wahidin.
AAN diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap wanita berinisial RA (32) di Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5). Antara pelaku dan korban merupakan pasangan suami istri.
Penyiraman air keras tersebut viral di media sosial melalui pesan grup Whatsapp pada Ahad (3/5). Untuk dugaan sementara, pelaku menyiram wajah korban menggunakan air keras karena tidak terima dengan keputusan sang istri yang ingin meminta cerai.
Wahidin mengatakan, korban yang merupakan istri pelaku tidak mengetahui keberadaan resmi suaminya karena tinggal menumpang dan berpindah-pindah. Sejumlah lokasi pernah ditempati oleh pelaku seperti Cirendeu, Balaikambang, Kramatjati, Pasar Manggis, Pejompongan, hingga Pejambon.
"Kita masih lakukan pengejaran. Semalam sudah tungguin di Balekambang berdasarkan petunjuk korban, tapi korban tidak tahu tempat tinggal persisnya karena orang tua pelaku ada di Lampung," kata Wahidin.
Menurut Wahidin, pelaku masih berusia 30 tahun. Sementara itu, korban berusia 32 tahun. Pelaku diduga tidak mau dicerai karena masih mencintai istrinya.
"Ya dia (korban) cinta pertamanya sehingga cinta banget makanya enggak mau diputusin (diceraikan)," kata Wahidin.
Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka siraman air keras pada bagian wajah dan mata kiri. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati untuk mendapat perawatan. Beruntung, luka yang dialami tidak parah, hanya memerah pada wajah dan kelopak mata.
"Korban sudah langsung dipulangkan saat itu juga," kata Wahidin.