REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polrestabes Bandung masih menyelidiki video Youtuber Ferdian Paleka yang memberi bantuan sembako berisi sampah dan batu ke transpuan, Kamis (30/4) dan viral di media sosial. Saat ini polisi masih mencari keberadaan Youtuber itu dan beberapa temannya.
"Masih lidik, kita cari dulu (orangnya)," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (4/5).
Ia mengatakan, tindakan yang dilakukan Youtuber tersebut bisa dikenakan pasal di Undang-Undang Informasi, Teknologi, dan Elektronik. Menurut dia, pihaknya mengimbau agar para Youtuber lebih memberikan semangat maupun rasa optimisme kepada masyarakat di tengah pandemi corona atau Covid-19 dan bekerja sama agar tetap berada di rumah.
"Imbauan kepada Youtuber memberikan semangat dan optimisme kepada masyarakat untuk menghadapi Covid-19 bisa diatasi dan bekerja sama tetap dirumah," katanya.
Empat orang transpuan di Kota Bandung melaporkan Youtuber Ferdian Paleka ke Satreskrim Polrestabes, Senin (4/5) dini hari. Mereka melaporkan pelaku yang telah melakukan tindakan prank dengan memberikan paket sembako yang dibungkus dalam kardus dan diketahui berisi sampah.
Salah seorang korban, Sani (nama panggilan), mengungkapkan pembagian sembako berisi sampah dilakukan Youtuber tersebut pada Kamis (30/4) dini hari. Ia saat itu tengah bersama temannya, Dini (56), Luna (25), dan Pipiw di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung.
Saat berjalan, ia mengaku didatangi Ferdian dan temannya yang hendak memberikan bantuan. Saat itu ia bersama temannya menerima bantuan.
"Pas diterima, dibawa dulu. Pas dibuka isinya tauge busuk. Sakit hati (saya) sampai di-posting di media sosial," ungkapnya.