REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot, menciptakan lagu baru berjudul "Ojo Mudik" yang berarti jangan mudik di masa pandemi Covid-19. Musisi yang dijuluki "God Father of Broken Heart" atau juga populer dengan Lord Didi tersebut mengajak Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, dan Dandim 0735/Solo Letkol Inf Wiyata Sempana Aji berkolaborasi dalam pembuatan video klip lagu tersebut.
Lagu tersebut telah dipublikasikan oleh akun Youtube Didi Kempot pada 28 April 2020. Hingga 3 Mei 2020, lagu tersebut telah ditonton sebanyak 534 ribu kali.
Lagu tersebut berisi tentang virus corona yang tiba-tiba datang, ajakan untuk rajin cuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak, serta bersama-sama untuk melawan corona. Pesan utama lagu tersebut agar para perantau tidak mudik.
Penggalan lirik lagu tersebut di antaranya, "Mak bedunduk mak pethungul virus Corona nengngopo kowe njedhul. Mak bedunduk mak pethungul ojo cedhak-cedhak awas ojo podho kumpul. Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker. Ojo lali nyenyuwuno sing banter."
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terlihat ikut bernyanyi di beberapa bagian lagu tersebut dengan mengambil lokasi di Rumah Dinas Loji Gandrung. Saat dimintai konfirmasi, Wali Kota mengatakan pengambilan gambar video dilakukan sekitar dua pekan lalu.
"Saya diminta ikut membantu. Beliau [Didi Kempot] dengan saya memang komunikasi," kata Wali Kota kepada wartawan, Sabtu (2/5).
Rudyatmo menyatakan, lagu tersebut isinya sesuai untuk sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Terlebih, lirik dan nada lagu cukup mudah dipahami masyarakat terutama orang Jawa.
"Lagunya menggunakan bahasa yang mudah, seperti kata 'mak bedunduk'. Itu sering kita dengar dan dulu sering diucapkan oleh Mas Mamiek Prakoso [pelawak Srimulat yang merupakan kakak Didi Kempot]," paparnya.
Lagu tersebut juga sangat pas untuk mengajak agar para perantau tidak mudik, termasuk ke Kota Solo. Sebab, selama ini Kota Solo menjadi salah satu daerah tujuan mudik.
Karenanya, Pemkot Solo mengantisipasi maraknya pemudik dengan membuat aturan karantina bagi pemudik di Grha Wisata Niaga selama 14 hari. Totalnya ada lebih dari 100 pemudik yang menjalani karantina di gedung tersebut.
"Setiap hari satu dua orang masih ada yang masuk. Sekarang yang sudah dipulangkan ada 95 orang, dan masih ada 56 yang dikarantina. Maka dari itu perlu disosialisasikan terus," ucapnya.