REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir yang meliputi lima wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak Kamis, 30 April 2020 berdampak pada 24.898 keluarga yang terdiri atas 81.088 warga.
"Banjir melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Arjasari, Bojongsoang, dan Banjaran di Kabupaten Bandung," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu, Sabtu (2/4).
Banjir menyebabkan 21.888 rumah warga, 46 sekolah, 96 tempat ibadah, dan 27 fasilitas umum tergenang. Menurut data BPBD, banjir yang melanda desa Bojongsoang, Bojongsari, dan Tegaluar di Kecamatan Bojongsoang berdampak pada 6.971 keluarga dan menyebabkan 629 keluarga yang terdiri atas 1.710 orang mengungsi. Banjir menyebabkan 6.814 rumah, 20 fasilitas umum, 53 tempat ibadah, dan 19 sekolah tergenang setinggi 10 hingga 140 sentimeter di Kecamatan Bojongsoang.
Banjir juga menerjang Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendahdi Kecamatan Baleendah hingga menyebabkan7.907 rumah, 35 tempat ibadah, dan tujuh sekolah tergenang setinggi 20 hingga 220 sentimeter. Banjir berdampak pada 9.208 keluarga yang terdiri atas 33.252 jiwa serta memaksa 21 keluarga yang terdiri atas 91 orang mengungsi di Kecamatan Baleendah.
Di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir melanda desaDayeuhkolot dan Citereup serta Kelurahan Pasawahan. Banjir berdampak pada 8.719 keluarga yang mencakup 26.078 orang dan memaksa 33 keluarga yang terdiri atas 96 orang mengungsi.
Sebanyak 7.907 rumah, delapan tempat ibadah, 20 sekolah, dan tujuh fasilitas umum tergenang setinggi 10 hingga dua meter di Kecamatan Dayeuhkolot. Di samping itu, banjir melanda Kampung Muara, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, menyebabkan 215 rumah warga tergenang dan satu rumah warga rusak.
Banjir juga meliputi Desa Batukarut di Kecamatan Arjasari, menyebabkan 143 rumah warga tergenang setinggi 10 hingga 150 cm dan berdampak pada 143 keluarga yang terdiri atas 575 jiwa.