Kamis 30 Apr 2020 19:06 WIB

Pekerja Sampoerna Corona, Pemkot Diminta Introspeksi

Pekerja Sampoerna Terpapar Corona, Pemkot Surabaya Diminta Introspeksi

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Pekerja Sampoerna Terpapar Corona, Pemkot Surabaya Diminta Introspeksi
Pekerja Sampoerna Terpapar Corona, Pemkot Surabaya Diminta Introspeksi

jatimnow.com - Meninggalnya dua pekerja PT HM Sampoerna dengan status positif Virus Corona (Covid-19) membuat ratusan pekerja lain dirapid test. Hasilnya, 100 karyawan reaktif atau positif.

Terpaparnya pekerja pabrik rokok di Rungkut, Surabaya itu membuat angota Komisi A DPRD Kota Surabaya Imam Syafi'i angkat bicara. Dia mempertanyakan sikap pemkot atas peristiwa tersebut.

"Terus terang kita turut prihatin. Ini sebetulnya makin memperkuat kerja-kerja pemkot termasuk mitigasi itu nggak jalan. Kalau sejak awal pemkot mitigasinya jalan, mestinya lebih tahunya duluan," ujar Imam, Kamis (30/4/2020).

Imam menambahkan, Pemkot Surabaya memiliki struktur dan jaringan mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan, rukun warga (RW) hingga rukun tetangga (RT).

"Pemkot itu punya struktur mulai dari camat, lurah, RW, RT, ketika ada apa-apa pada warga misalnya ada yang positif, ada yang PDP, itu kemudian cepat penanganannya," jelas Imam.

Menurutnya dengan kasus baru sebaran Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna itu, Pemkot Surabaya tidak menunjukkan kinerjanya dalam penanganan wabah ini.

Baca juga:  2 Pekerja Sampoerna Positif Corona Meninggal, 323 Lainnya Dirapid Test

"Kesan saya setelah ada berita besar di Rungkut, ini lagi-lagi yang menemukan justru Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jawa Timur, yang justru skalanya besar," ungkapnya.

"Ini kan bahaya. Berarti ada waktu yang terbuang lama tidak ketahuannya. Kami mempertanyakan, apakah pemkot tidak melacak begitu ada korban positif atau meninggal. Kalau melacak, sampai sejauh mana," tambah politisi Partai NasDem ini.

Imam menegaskan, pihaknya tidak mempersoalkan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur yang menemukan kasus tersebut.

"Kita tidak mempersoalkan siapa yang menemukan. Cuman ini bisa menjadi introspeksi untuk gugus tugas pemkot. Ayo kalau mereka mampu kita buktikan. Kalau mereka tidak mampu ayo bekerjasama dengan pemprov, jangan ditutupi," ujarnya.

Ia berharap Pemkot Surabaya turun tangan dan tidak menutup-nutupi informasi dan dapat bekerjasama dengan instansi lainnya.

"Ini kan kesannya pemkot gagap menangani ini, kasihan korbannya masyarakat," tandasnya.

Setelah dua pekerja di Sampoerna dengan status poitif Covid-19 meninggal, 323 pekerja lainnya langsung dirapid tes. Dari jumlah itu, 100 pekerja yang hasilnya reaktif atau positif. Didapati pula ada 9 pekerja yang sudah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement