REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, Provinsi Aceh menyebutkan sekitar 1.280 unit rumah warga terkena dampak banjir yang melanda sejumlah desa di kabupaten setempat pada Selasa (28/4) malam.
"Untuk rumah yang terdampak sekitar 1.280 unit," kata Kepala BPBD Kabupaten Pidie Jaya, Okta Handipa di Pidie Jaya, Kamis (30/4).
Ia menjelaskan banjir luapan air sungai tersebut terjadi di sepuluh desa, yakni Desa Meunasah Lhok, Mesjid Tuha, dan Beurawang di Kecamatan Meureudu.
Kemudian, Desa Beuringen, Dayah Kruet, Dayah Husen, Blang Cut, Pante Beureunee, Meunasah Mancang dan Meunasah Raya di Kecamatan Meurah Dua.
Menurut dia, kondisi debit air telah surut, namun banjir itu meninggal bekas berupa lumpur di sekitar 1.280 unit rumah warga yang terendam.
"Air sudah surut namun meninggalkan lumpur. Saat ini para pemilik rumah sedang melakukan pembersihan," katanya.
Menurut BPBD, akibat banjir itu taksiran kerugian yang dialami masyarakat lebih dari Rp1 miliaran. Katanya, di kecamatan Meurah Dua jumlah warga yang terdampak sekitar 620 kepala keluarga, dengan keruagian sekitar Rp645 juta.
Sedangkan di kecamatan Meureudu warga yang terdampak sekitar 991 kepala keluarga, dengan kerugian yang dialami mencapai Rp465 juta.
Disamping itu, Okta juga membantah informasi yang bereda menyebutkan bahwa ada 2.000 unit rumah di Pidie Jaya yang teredam banjir, akibat intensitas hujan tinggi tersebut.
"Bukan 2.000 unit rumah yang terendam banjir," katanya.