REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan proyek jalan Tol Semarang Harbour nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Semarang-Demak.
"(Proyek) Tol Semarang Harbour yang akan menghubungkan antara kawasan industri Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang yang nanti akan berhubungan langsung dengan Tol Semarang-Demak," ujar Menteri Basuki di Jakarta, Kamis (30/4).
Menurut Menteri PUPR, dengan adanya jalan Tol Semarang Harbour ini maka nantinya akan terjalin sistem jalan tol untuk kelancaran serta kemudahan logistik yang baik. Pengusahaan jalan tol ini agak berbeda di mana nantinya akan merupakan integrasi antara pembangunan jalan tol dan pembangunan tanggul laut.
Tujuan dari kehadiran jalan Tol Semarang Harbour ini selain mengatasi kemacetan juga mendorong pertumbuhan ekonomi, mobilisasi logistik, untuk mengatasi abrasi dan banjir serta memenuhi kebutuhan air bersih khususnya untuk Kota Semarang.
Proyek jalan Tol Semarang Harbour ini merupakan salah satu proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR dalam acara penjajakan minat pasar atau market sounding kepada calon investor pada Kamis (30/4).
Proyek Tol Semarang Harbour memiliki aspek pembiayaan yang terdiri dari biaya investasi Rp 12,05 triliun, biaya pengadaan lahan sebesar Rp 1,30 triliun, serta biaya konstruksi Rp 8,61 triliun.
Rencananya proyek tol ini akan memiliki total panjang 21,03 Km, kecepatan rencana 80 Km/jam, lebar lajur 3,6 meter, lebar median 5,5 meter, jumlah persimpangan sebanyak dua junction, serta lima interchange. Untuk lalu lintas awal jalan Tol Semarang-Harbour ini diperkirakan sekitar 18.791 kendaraan per hari.
Rencananya konstruksi Tol Semarang Harbour ini akan dimulai pada tahun 2021-2022 dengan target operasional tol tersebut diperkirakan pada tahun 2023.