REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya penurunan kendaraan bermotor yang keluar masuk Kota Surabaya, setelah dua hari diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kendaraan roda dua yang ke luar masuk Surabaya contohnya, mengalami penurunan 12,96 persen. Pun kendaraan roda empat yang menurun 22,2 persen.
"Kendaraan roda dua yang ke luar masuk Surabaya turun 12,96 persen, dan kendaraan roda empat yang ke luar masuk Surabaya turun 22,2 persen," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4).
Kemudian, lanjut Khofifah, penumpang kereta api yang naik dan turun di Surabaya juga mengalami penurunan mencapai 95 persen. Penurunan yang signifikan tersebut juga berkaitan dengan pelarangan mudik dari pemerintah pusat. Dimana PT KAI Daop 8 Surabaya telah menghentikan semua perjalanan kereta api jarak menengah dan jauh.
"Berikutnya kita bisa melihat juga ada kaitan erat dengan larangan mudik bahwa penumpang yang turun di stasiun kereta api turun 95 persen," ujar Khofifah.
Khofifah melanjutkan, penurunan juga terjadi untuk penumpang pesawat yang naik dan turun di Bandara Juanda. Bahkan penurunanya hingga 100 persen. Itu tak lain karena saat ini memang tidak ada penerbangan domestik, kecuali yang berkaitan dengan logistik.
Begitu pun penumpang yang naik dan turun di pelabuhan di Surabaya, yang mengalami penurunan mencapai 99 persen. Menurut Khofifah, karena saat diberlakukan PSBB, maka kapal-kapal tidak menjual tiket untuk angkutan orang, termasuk dari daerah kepulauan. Artinya, kata dia, kapal yang beroperasi hanya yang berkaitan dengan pengangkutan logistik.
"Baik itu kapal-kapal dari pulau-pulau yang akan ke area PSBB itu tidak menjual tiket. Berarti ke Gresik maupun ke Surabaya mereka tidak lagi menjual tiket dari pelabuhan asal. Hanya kapal yang mengangkut logistik saja yang masih beroperasi," kata Khofifah.