Rabu 29 Apr 2020 18:49 WIB

Kasus PDP Covid-19 Meninggal di Garut Terus Bertambah

Dua PDP yang meninggal dunia yakni laki-laki berusia 50 tahun dan perempuan 21 tahun.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengangkat peti jenazah pasien Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengangkat peti jenazah pasien Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat terdapat dua pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia pada Rabu (29/4). Catatan itu otomatis menambah jumlah PDP yang meninggal dunia di Kabupaten Garut menjadi 11 orang.

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat mengatakan, dua PDP yang meninggal dunia pada Rabu yaitu seorang laki-laki berusia 50 tahun asal Kecamatan Cigedug dan perempuan berusia 21 tahun asal Kecatan Tarogong Kidul. Ia menyebut, keduanya memiliki riwayat penyakit penyerta.

Baca Juga

"Dengan demikian, maka total PDP meninggal sampai hari ini sebanyak 11 orang, hampir dipastikan semuanya ada penyakit penyerta," kata dia melalui keterangan resmi.

Kendati demikian, jenazah dua pasien itu mendapatkan penanganan sesuai protokol kesehatan Covid 19. Karena itu, warga tak perlu khawatir terjadi penularan dari pasien meninggal tersebut.

Secara total, korban meninggal dunia dalam kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai 23 orang. Sekira 20 persen atau 11 dari total kasus 51 PDP meninggal dunia. Sementara lima pasien lainnya sedang dalam perawatan dan sisanya telah selesai pengawasan.

Sementara dari jumlah total 2.373 orang dalam pemantauan (ODP), sebanyak 13 orang masih dalam perawatan, dan 2.215 selesai pemantauan, di mana 11 diantaranya meninggal. Sedangkan kasus orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 576 orang, 236 orang di antaranya masih dalam tahap observasi dan 340 orang selesai masa observasi tanpa ada kasus kematian.

Ricky menambahkan, hingga saat ini terdapat 10 kasus pasien positif Covid-19. "Sebanyak tujuh dalam perawatan di rumah sakit, satu kasus isolasi mandiri di rumah menunggu hasil laboratorium, satu kasus dinyatakan sembuh, dan satu kasus meninggal," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement