REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 terus meluas bahkan di bulan Ramadhan. Dampak sosial ekonomi pun kian dirasakan.
Bagi masyarakat prasejahtera yang manggantungkan nafkah pada kerja harian, kondisi ekonomi mereka menjadi semakin tidak stabil. Kebutuhan pangan menjadi salah satu kebutuhan yang sulit dipenuhi saat ini.
Di bulan suci ini, ACT Nusa Tenggara Barat berbagi pangan untuk saudara-saudara yang membutuhkan. Bertempat di Jalan Utama Majapahit, Mataram, ACT NTB mendistribusikan hidangan santap untuk berbuka puasa, Sabtu (25/4) lalu. Aksi ini merupakan bagian dari program Operasi Makan Gratis dari ACT untuk penanggulangan wabah Covid-19.
Tim Program ACT NTB, Romi Saefudin mengatakan, paket iftar diberikan selain dalam rangka Ramadhan, juga memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi. Penerima manfaat adalah mereka yang pekerjaannya terdampak akibat adanya wabah Corona. Misalnya, pengemudi ojek daring, sopir taksi, hingga petugas kebersihan.
“Banyak masyarakat yang terdampak karena tempat kerja atau tempat usaha mereka terpaksa ditutup selama pandemi ini. Ditambah lagi banyaknya kejadian PHK yang mengakibatkan mereka tidak berpenghasilan lagi,” ujar Romi dalam keterangan yang didapat ACT, Rabu (29/4).
Selain makanan siap santap, ACT juga membagikan masker ke pelintas. Bantuan masker tersebut merupakan amanah dari alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim 2015.
Seperti Ramadhan sebelumnya, ACT akan merutinkan aksi pembagian makanan siap santap ini. Hal ini merupakan upaya ACT untuk meringankan beban pekerja harian, terlebih sekarang sedang ada pandemi.
Romi menambahkan, bantuan iftar tersebut merupakan hasil kolaborasi ACT dengan beberapa warung makan. “Masyarakat luas pun bisa terlibat dalam aksi kebaikan ini dengan ikut berdonasi melalui situs Indonesia Dermawan,” lanjutnya.
Selain di NTB, ACT juga terus meluaskan aksi Operasi Makan Gratis melalui kolaborasi dengan warteg di ibu kota dan sekitarnya. Di Ramadan kini, giliran beberapa warung makan lamongan yang ikut menyediakan hidangan siap santap bagi masyarakat prasejahtera.
Ikuti Whatsapp Channel Republika