Rabu 29 Apr 2020 16:38 WIB

ODP Berkeliaran Terjaring di Check Point PSBB Surabaya

Masih ada warung kopi atau cafe yang buka pada hari kedua PSBB Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Polisi memasang  water barrier di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020). Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Polisi memasang water barrier di Bundaran Waru, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/4/2020). Petugas gabungan memperketat akses masuk ke Surabaya dengan melakukan screening atau pemeriksaan kepada warga di hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengungkapkan adanya satu orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 yang berkeliaran dan terjaring di titik pemeriksaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). ODP Covid-19 tersebut terjaring di pintu masuk Surabaya yang berbatasan dengan Sidoarjo, tepatnya di Bundaran Waru.

Eddy menjelaskan pengendara motor tersebut berasal dari luar kota, yang akan melintas di Kota Surabaya. Dimana setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Dinas Kesehatan, suhu tubuh yang bersangkutan di atas 38 derajat celcius. Petugas pun mengambil inisiatif untuk mengembalikan orang tersebut ke kota asalnya.

"Jadi hari ini kita temukan ada satu orang dari luar kota suhunya lebih dari 38 derajat, kita kembalikan. Kita cek dari tim kesehatan kita, karena penduduk luar kota, kita kembalikan," kata Eddy di Surabaya, Rabu (29/4).

Eddy juga mengakui, pada penerapan PSBB di hari kedua ini, masih ada beberapa warung kopi atau cafe yang buka dan dijadikan tempat nongkrong oleh masyarakat. Karenanya, pihaknya memastikan akan terus melakukan penyisiran ke beberapa wilayah untuk memberikan imbauan kepada mereka.

"Di warung-warung-warung kopi itu masih ada tempat cangkruk. Nah itu kita tertibkan, diimbau dari teman-teman kecamatan dan Satpol PP untuk tidak ada lagi (nongkrong) di warung-warung itu," ujar Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement