Selasa 28 Apr 2020 17:10 WIB

Satu Warga Indramayu Meninggal, Tertular Covid dari Pemudik

Sebelum meninggal pasien positif Covid di Indramayu kontak dengan pemudik dari DKI.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (24/3). PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon membatalkan delapan perjalanan Kereta Api Argo Cheribon guna mencegah penyebaran Covid-19. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/dedhez anggara
Calon penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (24/3). PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon membatalkan delapan perjalanan Kereta Api Argo Cheribon guna mencegah penyebaran Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang warga asal Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien berumur 60 tahun itu kini telah meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, pihaknya menerima hasil swab dari Labkesda Provinsi mengenai status pasien tersebut, pada Senin (27/4) sekitar pukul 16.15 WIB.

Baca Juga

"Hasilnya, terkonfirmasi positif Covid-19," kata Deden, Selasa (28/4).

Deden menerangkan, pasien tersebut pertama kali masuk RSUD Pantura MA Sentot Patrol pada 19 April 2020 pukul 10.15 WIB. Ketika datang ke UGD, kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran (koma) dan sesak napas berat.

Pasien kemudian didiagnosis mengalami stroke hemorhagic DD/pneumonia bacterialis. Berdasarkan anamnesa, pasien itu dikategorikan pasien dalam pengawasan (PDP) sehingga dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil negatif dan dirawat di ruang isolasi.

Selang beberapa jam, pasien meninggal dunia pada 20 April 2020 pukul 05.30 WIB. Pasien didiagnosis suspect stroke hemorhagic dengan pneumonia bacterialis DD Covid-19. Pemeriksaan swab pun dilakukan. Pasien kemudian dimakamkan dengan prosedur pemakaman Covid-19.

"Dari hasil tracing dan tracking, pasien ternyata kontak dengan anak dan menantunya yang pulang dari Jakarta," terang Deden.

Dengan adanya kasus tersebut, Deden berharap agar masyarakat bisa belajar dan mewaspadai adanya carrier, yaitu orang yang tanpa gejala tapi sudah membawa virus. Namun, karena kekebalan tubuhnya baik, maka virus itu belum atau tidak muncul meskipun orang tersebut berpotensi sangat tinggi menularakan virus yang ada ditubuhnya.

Deden juga memohon kepada masyarakat yang ada di daerah lain seperti Jakarta, Bandung, atau lainnya yang sudah masuk daerah transmisi lokal, untuk tidak pulang. Pasalnya, kedatangan pemudik bisa berpotensi membawa virus dan berisiko menularkannya kepada orang-orang terdekatnya.

"Bertemu keluarga itu penting, tapi yang terpenting saat ini jangan sampai saudara kita yang mudik itu membawa virus dan menjadi sumber penularan bagi keluarganya di kampung halaman," tegas Deden.

Selain warga asal Kecamatan Gabuswetan, hasil swab dari Labkesda Provinsi Jabar pada Senin (27/4) juga menunjukkan adanya satu orang lainnya yang juga positif Covid-19. Orang tersebut merupakan perawat di UGD RSUD Indramayu.

Itu berarti, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu menjadi dua orang. Dengan demikian, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu hingga Selasa (28/4) menjadi empat orang. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia, satu orang dinyatakan sembuh dan dua orang masih dalam perawatan.

photo
Menahan Ledakan Covid-19 Lewat PSBB Jawa dan Larangan Mudik - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement