Selasa 28 Apr 2020 16:35 WIB

Polri Pantau Warga yang Nekat Mudik Lewat CCTV dan Drone

Polri telah melakukan pencegahan ribuan kendaraan yang hendak melakukan mudik.

Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan untuk memutar balik di pos pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (28/4). Penindakan berupa pemeriksaan surat kendaraan, surat tugas serta mengarahkan kendaraan untuk memutar balik tersebut merupakan tidak lanjut kebijakan larangan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan bermotor pribadi untuk mudik
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan untuk memutar balik di pos pemeriksaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (28/4). Penindakan berupa pemeriksaan surat kendaraan, surat tugas serta mengarahkan kendaraan untuk memutar balik tersebut merupakan tidak lanjut kebijakan larangan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan bermotor pribadi untuk mudik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakorlantas Polri Irjen Istiono mencatat selama dua hari pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, tercatat sebanyak delapan ribu lebih kendaraan berbagai jenis dari pemudik Jawa-Sumatera yang diminta putar balik untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Korlantas Polri memanfaatkan teknologi untuk memantau masyarakat yang masih nekat mudik.

Delapan ribu lebih kendaraan pemudik ini terjaring dalam 59 titik penyekatan yang didirikan Polri dibantu TNI dan Pemda setempat, mulai dari Lampung hingga Pulau Jawa. "Kami sudah putar balikan 5.041 kendaraan, meliputi bus, kendaraan pribadi, travel, sewa dan motor. Hari kedua, sekitar 3.332 (total 8.373) yang kami putar bal‎ikan," kata Irjen Istiono saat dihubungi, dari Jakarta, Selasa (28/4).

Baca Juga

Melihat adanya penurunan jumlah pemudik, Istiono menyambut baik. Dia menilai pemudik sudah kian sadar bahaya COVID-19 sehingga mau mematuhi aturan untuk tidak mudik. "Angkanya semakin menurun, makin bagus. Saya respek," ucapnya.

Meski sudah ada penurunan jumlah pemudik, Istiono mengaku Polri terus berjaga di titik-titik penyekatan, utamanya di dua titik utama yakni Tol Cikarang Barat dan pintu Tol Bitung arah ke Merak, termasuk di sejumlah daerah juga dilakukan penyekatan untuk mengantisipasi gelombang mudik.‎ Korlantas juga memanfaatkan teknologi untuk memantau masyarakat yang masih nekat mudik.

"Kami pantau juga lewat drone serta CCTV, jadi bisa diketahui dengan cepat masyarakat yang ketahuan tetap mudik," imbuhnya.

Sebanyak 171 ribu personel gabungan Polri-TNI dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemik Covid 19. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau "H+7" Lebaran. Hal ini menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang telah menyatakan melarang masyarakat tanpa terkecuali untuk mudik Lebaran di masa pandemik Covid 19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement