REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengharapkan distribusi dan logistik sektor pangan dapat benar-benar berjalan dengan baik terutama terkait dengan pelaksanaan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah di Tanah Air.
"Pemberlakuan PSBB di tengah wabah COVID-19 ini mesti dapat ditunjang peran pemerintah pada distribusi pangan," kata Akmal, Selasa (28/4).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa langkah pemetaan pasokan dan distribusi kebutuhan pangan di area zona merah perlu menjadi prioritas utama pemerintah, terutama pada saat Idul Fitri di tengah pandemi.
Menurut dia, manajemen stok di setiap wilayah seluruh Indonesia harus menjadi regulasi penting untuk memastikan bahwa jumlah stok aman secara nasional telah terdistribusi ke seluruh daerah sesuai dengan proporsi jumlah penduduk.
Ia mengapresiasi Kementerian Pertanian yang telah menjamin 11 komoditas pangan nasional selama wabah COVID-19, apalagi saat ini secara bersamaan telah menghadapi situasi bulan Ramadhan dan akan masuk momen hari raya Idul Fitri.
Namun, Akmal juga mendesak Kementerian Pertanian bukan saja menjamin stok pangan dalam kondisi aman hingga lebaran, namun ada tindak lanjut yang sangat penting setelah ketersediaan yang cukup, yaitu pola distribusi yang baik sehingga tidak menimbulkan ketidakseimbangan stok antara daerah kota dan perdesaan.
Akmal mengingatkan, masih ada sejumlah komoditas yang bermasalah pada harga yaitu gula pasir, daging sapi, dan bawang putih. Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengupayakan ketersediaan 11 komoditas pangan nasional selama wabah COVID-19 aman.
"Dari pertanian harus ikut bertanggung jawab pada 11 komoditas pangan dasar," kata Yasin, Ahad (26/4).