REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, saat ini masuk Zona Merah Covid-19 dengan jumlah warga yang positif terjangkit virus Corona sebanyak 10 orang.
"Kabupaten OKU kini masuk zona merah karena telah terjadi transmisi atau penularan lokal virus Corona," kata Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Hadi Sukanto di Baturaja, Senin (28/4).
Status zona merah itu sendiri baru diterima Kabupaten OKU pada Senin (26/4) sore pascapenambahan tiga pasien positif corona baru selama dua hari berturut-turut yaitu pasien berinisial EZ (62), MT (24), dan D (30). Dengan adanya penambahan itu, kata dia, maka secara keseluruhan jumlah pasien positif corona di OKU kini menjadi 10 orang.
Menurut dia, jika melihat fenomena yang terjadi dari kasus-kasus yang sudah terkonfirmasi hingga 10 orang maka sangat jelas klaster-klasternya dan diprediksi jumlah tersebut masih akan terus bertambah.
Dia menjelaskan, cluster atau rumpun sumber asal penyebaran virus Corona di OKU terbagi tiga kategori yakni Clusters 01 dari Kasus 01 (sudah sehat), Cluster 03 dari Kasus 03 (dr. R), dan Cluster 07 dari Kasus 07 (Calon Perwira Polisi berinisial R).
Berdasarkan analisa tiga pengelempokan cluster tersebut yang dominan menyebar berdasarkan dari Cluster 01 dan Cluster 03.
“Kalau Cluster 07 kemungkinannya kecil menyebar di Baturaja sebab yang bersangkutan langsung diisolasi di Palembang. Sejak awal tidak kembali ke Baturaja sampai diketahui positif bersama temannya yang lain. Makanya belum ada kasus baru yang timbul dari Cluster 07 ini," jelasnya.
Sedangkan, lanjut dia, Cluster 01 dan Cluster 03 memang langsung diisolasi di RSMH Palembang.
"Tapi sebelum diketahui positif corona, pasien Kasus 01 dan pasien Kasus 03 tersebut berada di Kota Baturaja. Orang-orang yang tertular saat ini sangat jelas adalah yang benar-benar ada kontak erat dengan Cluster 01 dan Cluster 03 itu," ungkapnya.
Hadi berharap, penyebaran virus corona ini cepat berakhir dan tidak terjadi lagi kasus dengan cluster baru di luar yang ada saat ini.
Menurut Hadi, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sample swab dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal beberapa hari lalu serta sample swab seorang satpam bank daerah.
"Namun sejauh ini PDP yang meninggal dan satpam tersebut tidak ada kontak erat dengan Cluster 01 dan Cluster 03. Kita doakan saja mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan cluster baru," ujarnya.