REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Tiga perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno di Solo diusir dari tempat indekos mereka. Ketiga perempuan tersebut kebetulan menempati kos yang sama di daerah Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto, membenarkan ihwal pengusiran ketiga pegawainya tersebut. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti penyebab pengusiran itu. Menurutnya, insiden pengusiran terjadi pada Jumat (24/4). Pihak rumah sakit langsung menjemput tiga perawat tersebut menggunakan ambulans dan dibawa ke RSUD Bung Karno.
"Sekarang ketiganya di rumah sakit, di sana masih ada ruang yang saya pakai untuk menampung mereka. Untuk pegawai RS Bung Karno kami sediakan di lantai lima," kata Wahyu kepada wartawan, Senin (27/4).
Menurutnya, sikap warga yang mengusir tenaga kesehatan dari indekos sangat disayangkan. Dia menjamin RSUD Bung Karno melayani pasien sesuai dengan prosedur. "Sebetulnya ketakutan yang tidak masuk akal. Di Rumah Sakit Bung Karno itu melayani dengan alat pelindungan diri (APD) lengkap, keluar masuk ruang isolasi harus mandi lagi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyatakan bersedia mengalihfungsikan Dalem Priyosuhartan menjadi tempat tinggal sementara bagi tenaga kesehatan yang mengalami penolakan. Awalnya, Dalem Priyosuhartan akan digunakan untuk orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19. Bangunan tersebut berkapasitas sekitar 70 orang.
"Kami sudah banyak menerima masukan untuk menyediakan tempat tinggal bagi tenaga kesehatan," ucapnya kepada wartawan di Balai Kota Solo.