REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Humas Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Polisi Kasranto mengatakan, pengojek daring meninggal saat memesan makanan di sebuah restoran di Tanjung Duren, diduga akibat sakit jantung.
"Keterangan yang kami peroleh dari pihak keluarga korban memang sudah mengalami sakit jantung yang diderita sejak lama" ujar Ajun Komisaris Polisi Kasranto di Jakarta, Senin (27/4).
Kasranto menjelaskan, pengemudi ojek daring itu bernama Andreas Hari Setiawan (52), meninggal tergeletak di sebuah restoran di Jalan Tanjung Duren Selatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, Ahad (26/4) sore.
Awalnya, korban bersama sesama pengojek daring sedang menunggu pesanan makanan. Pihak sekuriti melakukan cek suhu terhadap korban, dengan hasil kondisi suhu badan normal.
Saat korban mengantre di kasir, selang waktu tidak lama kemudian yang bersangkutan tiba-tiba jatuh tidak sadar kan diri. Rekan-rekan pengemudi ojek daring lainnya tak dapat mengangkutnya karena khawatir dengan adanya penyebaran Covid-19.
Kemudian pihak rumah makan menghubungi Polsek Tanjung Duren dan pihak Puskesmas Grogol Petamburan. Dari keterangan yang didapat, berdasarkan hasil analisa dokter Puskesmas menerangkan yang bersangkutan negatif Covid-19.
"Kemudian, jenazah dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo guna dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut," ujar dia.