REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Angka pasien terkonfirmasi positif virus Covid-19 di Kota Malang terus bertambah. Terbaru, balita usia 1 tahun di wilayah setempat dilaporkan positif Covid-19, Ahad (26/4).
"Ya hasil lab hari ini (Ahad, 26/4). Sekarang diisolasi di rumah," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, M Nur Widianto kepada Republika.co.id, Ahad malam (26/4).
Menurut Widianto, balita sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari dengan gejala paru atau pneumonia. Tim medis pun mulai melakukan sejumlah tes sampai akhirnya keluar hasil positif. Saat ini, kondisi balita tersebut sudah membaik sehingga diisolasi secara mandiri di rumah.
"Dan isolasi mandiri itu kewenangan dan pertimbngan tim medis bahwa yang bersangkutan dimungkinkan untuk langkah dimaksud," ucap Widianto.
Satgas Covid-19 Kota Malang bersama tim medis masih harus melacak sumber penyebaran virus pada balita. Pasalnya, kedua orang tua terkait tidak masuk dalam kelompok Pasien dalam Pengawasan (PDP) maupun kelompok lainnya. Widianto khawatir kedua orang tua balita termasuk kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG).
Di kesempatan lain, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pihaknya sedari awal telah mengajukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, pengajuan tersebut belum memperoleh respon positif dari pemerintah provinsi.
Sutiaji menjelaskan, pengajuan PSBB pada dasarnya terfokus pada jumlah PDP dan OTG yang terus meningkat. Lalu terdapat kendala bahan uji laboratorium untuk swab yang sempat habis dan menunggu pasokan. Begitu pasokan datang, pasien positif Covid-19 terus bertambah dalam tiga hari ini.
"Dua diketahui dari kluster Sukolilo (pelatihan) haji, sementara empat belum," kata Sutiaji.
Sebelumnya, tiga pasien positif terkonfirmasi berasal dari tenaga kesehatan. Sementara, hasil tes satu pasien positif baru keluar pada 26 April 2020. Pasien yang merupakan balita tersebut sempat dirawat di rumah sakit dengan status PDP.
Menurut Sutiaji, empat pasien positif terakhir harus benar-benar menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, tiga tenaga kesehatan merupakan kelompok OTG. Sementara sumber terpaparnya pasien balita masih dalam proses observasi.
"Bisa jadi orang-orang di sekitarnya memang tak menunjukkan gejala klinis, tapi ternyata carier. Ini yang sedang kita telisik dan mengapa kembali saya tegaskan penting lakukan PSBB (Malang Raya)," kata Sutiaji.
Total terdapat 14 pasien positif Covid-19 di Kota Malang per 26 April 2020. Delapan di antaranya dinyatakan sembuh, sedangkan lainnya masih dalam perawatan. Sementara, jumlah PDP sekitar 155 orang sedangkan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 672 jiwa.