Jumat 24 Apr 2020 23:36 WIB

Kepala Dinkes Mojokerto Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kadinkes saat ini lakukan isolasi mandiri di rumah dan tidak ada gejala sakit.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur Sujatmiko terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Ia menjadi menjadi pasien positif kelima di daerah itu saat ini.

"Saya tanpa gejala apapun coba-coba ikut rapid test dan ternyata positif. Terus ikut swab sekalian lho kok positif. Sekarang kurung diri di rumah dan tidak ada gejala sakit. Karena swab sudah 10 hari yang lalu dan hasilnya baru hari ini. Saya langsung minta di swab ulang mudah mudahan negatif," ujarnya melalui pesan whatsapp, Jumat (24/4).

Dirinya merupakan pasien kelima setelah hari ini di Kabupaten Mojokerto ada tambahan tiga orang pasien positif lainnya, yakni pasangan suami istri asal Kecamatan Jetis. "Ya (tambahan) 3 hari ini, 2 orang dari Jetis suami istri," kata Sujatmiko.

Ia mengatakan, saat itu rapid test menunjukkan hasil positif pada Selasa (14/4) dan mengaku sudah mengisolasi diri di rumahnya di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Setelah dinyatakan positif Covid-19, Sujatmiko menjalani tes swab kedua di RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto sore tadi. "Masih menunggu hasilnya, mudah-mudahan negatif," katanya.

Sebelumnya, Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengatakan pemkab telah bersinergi dengan pemerintah desa untuk membentuk Gugus Tugas atau relawan Covid-19.

Gugus ini terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 semaksimal mungkin termasuk intens melalukan penyemprotan disinfektan secara berkala, serta menyiagakan posko-posko Covid-19 sebagai unit pelayanan kepada masyarakat.

"Kami sudah siapkan 22 ruang isolasi, lalu kami tambah lagi 32 ruang. Untuk kecamatan, kami sediakan ruang karantina di puskesmas-puskesmas yang punya fasilitas rawat inap. Sedangkan untuk di desa, kami siapkan posko-posko darurat Covid-19 dan ruang karantina, bagi warga setempat yang memiliki indikasi-indikasi Covid-19," kata Bupati Pungkasiadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement